jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono membela pernyataan Agnes Mo, yang menyebut hanya menumpang lahir di Indonesia. Menurut Arief, Agnes Mo tidak bersalah dengan pernyataannya tersebut.
"Agnes Mo tidak salah mengatakan dalam dirinya tidak mengalir gen ras atau suku yang ada di Indonesia, alias dalam dirinya mengalir darah Tionghoa, Jepang Dan Jerman," ujar Arief di Jakarta, Selasa (26/11).
BACA JUGA: Agnez Mo Bilang Cuma Lahir di Indonesia, Stafsus Prabowo Ingatkan Hal Ini
Arief menduga Agnes menyatakan hal itu karena sampai saat ini etnis Tionghoa yang sebenarnya sudah ada ribuan tahun di Indonesia, tidak pernah mendapatkan pengakuan.
Baik itu pengakuan secara de facto maupun de jure sebagai salah satu ras atau suku yang menghiasi ras di Indonesia.
BACA JUGA: VJ Daniel Beri Dukungan Pada Agnez Mo
"Tionghoa selalu jadi isu dalam setiap politik Indonesia dalam artian, 'kok sudah reformasi etnis Tionghoa masih ditempatkan dalam rumah kaca dalam taman sari Indonesia," ucapnya.
Tidak etisnya lagi, kata Arief kemudian, etnis Tionghoa di Indonesia kadang disamakan dengan bangsa dan warga negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
BACA JUGA: Agnez Mo Ngaku Tidak Punya Darah Indonesia, Hati Nikita Mirzani Hancur
"Ini kan tidak adil namanya. Saya kira, di tengah maraknya sentimen politik identitas yang bernuasa SARA, Agnes membawa pesan warga negara Indonesia itu terdiri dari berbagai suku dan ras yang ada di dunia. Namun Indonesia bisa tetap satu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika," katanya.
Arief juga menilai, kiprah Agnes Mo di dunia tarik suara selama ini, telah mengharumkan nama Indonesia. Apalagi, Agnes sampai go internasional. Arief meyakini, meski tidak berdarah salah satu suku asli Nusantara, Agnes tetap warga negara Indonesia, tetap memegang paspor Indonesia dan tetap berhati Indonesia.
"Maju terus Agnes Mo. Kamu hebat dan terus besarkan nama Indonesia di dunia. Pesan saya, jangan pernah tinggalkan Tuhan yang telah banyak memberi talenta dan berkat bagi kamu," pungkas Arief.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang