jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono tidak menampik ada massa loyalis Prabowo Subianto di Pilpres 2019 yang kabur. Hal itu karena mereka kecewa dengan keputusan mantan Danjen Kopassus TNI AD tersebut menerima tawaran dari Presiden Joko Widodo, bergabung di Kabinet Indonesia Maju.
Diketahui, Jokowi sengaja membuka komunikasi dengan Prabowo pascakeputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menempatkannya sebagai pemenang Pilpres 2019. Akhirnya, ketua dewan pembina Partai Gerindra itu dijatah posisi Menteri Pertahanan.
“Ada yang kabur karena kecewa ketika Gerindra menyatakan diri untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Itu wajar. Paling lima persen enggak sampai (yang lari-red)," ucap Arief saat ditanya apakah massa loyalis Prabowo masih akan setia hingga 2024, dalam sesi NGOMPOL (Ngobrol Politik) JPNN.com, beberapa hari lalu.
Meskipun ada pendukung Prabowo yang kabur, Arief yang juga ketua umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, ini mengklaim massa buruh dan petani tetap akan solid jika mantan Panglima Kostrad itu kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024.
Selain itu, Arief juga menyampaikan alasan mendasar yang membuat Gerindra bergabung dengan pemerintahan periode kedua Jokowi, tidak terlepas dari kepentingan membangun bangsa dan negara, serta menyejahterakan rakyat.
“Itulah tugas kita sebagai warga negara, sebagai politikus mengarahkan sebuah forum politik yang terbaik untuk membangun bangsa. Bukannya untuk gontok-gontokan," tegas Arief.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Kemesraan PDIP-Gerindra Bersemi Kembali, Pilpres 2024 Usung Sandi?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam