Arief Poyuono Bandingkan Kenaikkan BBM Pasca Reformasi dan Zaman Jokowi, Oh Tidak!

Senin, 05 September 2022 – 18:23 WIB
Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono membandingkan kenaikan harga BBM pada zaman pasca reformasi dan pemerintah Presiden Joko Widodo. foto dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono membandingkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada zaman pasca reformasi dan pemerintah Presiden Joko Widodo.

Namun, kenaikan harga BBM dengan akan membuat titik keseimbangan dengan ekonomi nantinya.

BACA JUGA: Harga BBM Naik, PMII Kepung Patung Kuda, yang Turun Hanya Air Mata

"Prestasi yang patut kita banggakan oleh Kangmas Jokowi dengan harga BBM dinaikan harga pecel di Solo setara dengan harga Bakmie di Singapore dan Malaysia," ungkap Arief seperti dikonfirmasi JPNN, Senin (5/9).

Arief menyebutkan sebenarnya pasca reformasi harga BBM tidak naik.

BACA JUGA: Harga BBM Naik, Pengamat Ekonomi: Masyarakat Kena Prank Pemerintah

"Yang buat harga BBM naik itu karena kurs rupiah mulai mendekati Rp 15 ribu per rupiah," ujar Arief Poyuono.

Menurut Arief, kondisi kenaikan BBM hari ini karena Jokowi tidak bisa menghindari kenaikan harga BBM bersubsidi di tingkat internasional.

BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Bakar Keranda Mayat, Lihat Penampakannya

Di sisi lain, Jokowi gagal menciptakan kurs USD menjadi Rp 10 ribu per USD.

Kemudian, diperberat lagi dengan utang luar negeri yang juga terus naik.

"Jika dulu harga BBM disubsidi di era orde baru hingga harga Rp 1.000 per liter lalu berlanjut di era reformasi kursi USD pernah di bawah sepuluh Rp 10 ribu, BBM bersubsidi berkisar di Rp 5.000 per liter," ujar Arief.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) hari ini, Sabtu (3/9).

"Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan subsidi. Keputusan dalam situasi sulit ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," ungkap Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (3/9).

Menurut Presiden, selama ini subsidi BBM dinikmati oleh masyarakat mampu sebesar 70 persen.

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler