jpnn.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi atau unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM masih terus berlangsung di Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/9).
Pada pukul 14.54 WIB, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) membakar keranda mayat.
BACA JUGA: Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Sampaikan 5 Tuntutan, DPRD Sumsel Berjanji Meneruskan
Pembakaran keranda ini sebagai simbol matinya keberpihakan pemerintah kepada masyarakat.
Peserta demo juga membentangkan spanduk yang bertuliskan 'Derita Rakyat, Kuburan Pejabat' dan 'BBM Naik, Rakyat Menderita'.
BACA JUGA: Tolak RUU Sisdiknas, Guru Honorer & Swasta Siap Gabung Demo Buruh 6 September
Ketua Umum HMI MPO Cabang Jakarta Selatan Redza Setiara mengatakan bahwa demo hari ini menyampaikan tiga tuntutan.
“Yang pertama mendesak Presiden RI agar segera menurunkan harga BBM bersubsidi,” kata Redza di lokasi, Senin (5/9).
BACA JUGA: Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM, 900 Personel Gabungan Bersiaga di Gedung DPRD Sumsel
Pengunjuk rasa juga mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dicopot dari jabatan.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, pemuda, dan elemen buruh untuk sama-sama menolak kenaikan harga BBM bersubsidi,” beber Redza.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9) lalu.
"Pemerintah sudah berusaha sekuat tenaga untuk melindungi masyarakat dengan subsidi. Keputusan dalam situasi sulit ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," ungkap Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta. (mcr4/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi