jpnn.com, JAKARTA - Kader Gerindra Arief Poyuono menyebut niat https://www.misatoken.com mengembangkan kripto di Indonesia bagai peribahasa 'daripada hujan emas di negeri orang, tetap lebih baik hujan batu di negeri sendiri'.
Menurut dia, istilah tersebut tepat untuk masalah cryptocurrency Indonesia.
BACA JUGA: Digital Asset Academy Resmi Meluncurkan Blockchain 5.0 Relictum di Indonesia
"Perbedaan pendapat yang keras dari kebebasan berpendapat malah membuat kita mundur satu langkah dari kemajuan Jaman. Saat semua sudah memikiran bercocok tanam di Planet Mars, kita masih sibuk dengan silang pendapat," ucap Arief Poyouno.
Dia menyebut teknologi dari kripto sudah ada sejak 2011, yang disebut dengan blokchain.
BACA JUGA: Platform AK12 Hadir di Blockchain TRON, Trading Makin Asyik
Teknologi ini memungkinkan mengubah secara keseluruhan sistem keuangan dunia.
"Blockchain memudahkan kita masuk pada era keterbukaan secara vulgar. Mungkin ini juga yang menyebabkan semua orang "kuat" ketakutan akan sistem ini," ungkap Arief.
BACA JUGA: Efisiensi Transaksi Kripto, Cook.Protocol Dibangun di Blockchain Velas
Arief menyebut sejatinya blockchain tidak hanya berbentuk currency (mata uang).
Oleh karena itu teknologi ini bisa digunakan dengan cara berbeda beda dan tetap efektif.
"Salah satu contohnya adalah NFT (Non Fungible Token), atau bisa juga Token backed on Asset (Token yang dijamin oleh asset)," bebernya.
Salah satu token anak bangsa yang dibuat oleh PT Mitra Sangkara Abadi (MSA). Token ini diberi nama Token Sangkar.
Token tersebut, kata dia, adalah token backed on asset yang nyata pertama di Indonesia.
Token Sangkar mencoba untuk listing dan melakukan penjualan di Indonesia. Namun, regulasi di Indonesia memaksa token ini untuk masuk ke pasar luar negeri dulu.
Token Sangkara menjadi token pertama yang akan melaksanakan IEO (Initial Exchange Offering) di Perusahaan Exchanger Pro Bit Global.
Masuk dalam 20 Besar exchanger kripto kelas dunia, Pro Bit yang berbasis di Korea Selatan ini memfasilitasi project Token Indonesia ini.
Saat ini, Token Sangkara telah bekerja sama dengan APEDI (Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia - www.apedi.id) demi mewujudkan industri 4.0 tidak hanya di level kota, tetapi sampai ke akar rumput di desa-desa.
Token Sangkara berkomitmen membantu para pekerja seni di Indonesia untuk masuk ke dalam bisnis NFT, dan membawa karya mereka ke dunia internasional melalui NFT.
"Dengan team yang solid dan advisory dari banyak pihak, seharusnya karya anak bangsa ini bisa dinikmati dulu oleh bangsa kita sendiri. Jadi mari kita support dan dukung project token Sangkara ini menjadi salah satu token Indonesia berkelas dunia," tegas Arief Poyuono. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia