jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono setuju dengan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 untuk pemilihan legislatif, baik DPR RI maupun DPRD provinsi, dan kabupaten/kota.
Hal itu disampaikan Arief menyusul adanya judicial review UU Pemilu di Mahkamah Konstitusi yang terkait sistem pemilihan legislatif.
BACA JUGA: PDIP Tetap Dorong Proporsional Tertutup Meski Muncul Sikap 8 Fraksi Menentang
"Setuju aku ini, untuk coblos partai dan partai punya hak menempatkan kader yang akan ditugaskan di DPR," kata Arief di Jakarta, Selasa (3/1).
Dengan begitu, katanya, kader partai yang ditempatkan parpol di DPR akan sejalan dengan misi dan:visi partai nantinya.
BACA JUGA: Saleh Daulay Ingatkan Hakim MK, Pileg Seharusnya Tetap Proporsional Terbuka
"Kader juga tidak besar kepala dan mbalelo terhadap partai, misalnya sebagai kader dengan perolehan suara terbanyak," lanjut mantan waketum Gerindra itu.
Di sisi lain, mengembalikan sistem pemilihan legislatif dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup, juga diyakini bisa menghemat biaya penyelenggaraan pemilu.
BACA JUGA: Ketum PPP Bakal Jadikan Romahurmuziy Duta Antikorupsi, Begini Pertimbangannya
"Ini juga menghemat biaya pemilu, di mana pada kertas suara hanya nama parpol peserta pemilu saja, enggak seperti sebelumnya, kertas suara segede koran karena ada nama nama calegnya," ucap Arief.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghargai sikap delapan fraksi di DPR yang membuat surat penolakan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.
"Itulah demokrasi dan bagi PDIP, sama, ketika pada 2009 saat MK mengambil keputusan, sikap PDIP taat asas," kata Hasto ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).
Namun, kata Hasto, PDIP memiliki prinsip dalam berpolitik yang berdasarkan konstitusi dan mendorong mekanisme internal di partai bisa dikedepankan menyambut Pemilu 2024.
Dari situ, kata dia, PDIP memiliki sikap berbeda dengan delapan fraksi di DPR, karena parpol berlambang banteng itu mendorong diberlakukannya proporsional tertutup.
"Kami bukan hanya partai yang didesain untuk menang pemilu, tetapi sebagai partai yang menjalankan fungsi kaderisasi pendidikan politik, memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik dan di situlah proporsional tertutup kami dorong," ujar Hasto.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam