Arief Puyuono Minta Sri Mulyani Jangan Nakut-nakuti Rakyat: Tuhan Itu Adil Bu

Rabu, 28 Juli 2021 – 14:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan ancaman perubahan iklim. Foto: dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Arief Puyuono angkat bicara soal pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait climate change atau perubahan iklim.

Menurut Arief perubahan iklim tidak akan terjadi, karena kegiatan ekonomi dunia sudah anjlok hampir 70 persen akibat pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Arief Poyuono Curiga Jokowi Tidak Baca, Desak Erick Thohir Mundur Saja

"Tuhan itu adil bu jangan nakut-nakuti kerjanya dong," ujar Arief di Jakarta, Rabu (28/7).

Arief menyebutkan climate change terjadi karena penambahan karbon di udara akibat aktivitas indutri. Proses pembakaran lahan, emisi rumah kaca, pengunaan O3 besar-besaran pada industri-industri untuk menghasilkan produk, lalu pengunaan bahan bakar pada alat-alat transportasi

BACA JUGA: Heboh Vaksin Gotong Royong, Arief Poyuono Minta Menkes Tak Menumbalkan Airlangga

"Nah ini sudah hampir dua tahun hampir di seluruh negara dunia melakukan kebijakan yang namanya lock down, PPKM atau apalah namanya yang berdampak pada 70 persen aktivitas industri dan transportasi di dunia berkurang. Karena nya pertumbuhan ekonomi dunia juga menurun loh bu," ungkap dia.

Selain itu, dia menilai masyarakat lebih banyak di rumah karena pembatasan aktivitas di mana-mana.

BACA JUGA: Pesan Iduladha dari Bu Sri Mulyani: Berjarak untuk Kesehatan Raga, Berkurban untuk Jiwa

Arief menilai hal itu justri berdampak pada clean air environment dan pengurangan karbon yang cukup besar.

"Jadi ada dampak negatif dari Covid-19 kepada manusia tetapi di situ Tuhan mengajarkan kepada kita agar mau menjaga dunia dan mencintai dunia sebagai ciptaan Tuhan," ujar dia.

"Jadi climate change tidak akan sangat besar ancamannya ya pada kehidupan manusia," tegas Arief Poyuono.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ke depan dunia akan menghadapi ancaman bencana lain yang dampaknya sama atau mungkin lebih besar dari pandemi Covid-19.

Bencana itu, menurut dia adalah climate change atau perubahan iklim.

"Climate change adalah global disaster yang magnitudenya diperkirakan akan sama seperti pandemi Covid-19," ujar nya dalam ESG Capital Market Summit.

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan yang membedakan dari kedua bencana ini adalah Covid-19 muncul tanpa peringatan dan penyebarannya sangat cepat hingga ke seluruh negara di dunia. Pandemi juga mengubah kebiasaan manusia karena mobilitas harus dibatasi.

Sedangkan, perubahan iklim adalah ancaman bencana yang nyata di kemudian hari berdasarkan penelitian oleh para ilmuwan di dunia. Sama seperti pandemi, perubahan iklim juga tidak bisa dihindari oleh semua negara. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler