jpnn.com, BOGOR - Situasi disrupsi saat ini menjadi sorotan jelang Muktamar VII Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang akan berlangsung di Bandung, Jawa Barat, 4-6 Desember 2021.
ICMI diharapkan dapat beradapatasi dengan kemajuan zaman yang serba digital serta membutuhkan kreativitas berbeda dari masa sebelumnya agar tetap menjadi rujukan kehidupan berbangsa.
BACA JUGA: Dewan Pakar ICMI Bela Jemaah Haji #2019GantiPresiden
Pandangan tersebut mengemuka pada diskusi webinar yang diselenggarakan ICMI Orwilsus Bogor bertema Menegaskan Peran ICMI di Era Disrupsi, Rabu (1/12).
Menyoal disrupsi tersebut, salah satu tokoh cendekiawan dan intelektual yang fokus dengan isu tersebut adalah Ketua ICMI Orwilsus Bogor sekaligus Rektor IPB University Prof Arif Satria.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Berjanji Hadir dalam Silaknas ICMI 2019
Arif juga santer dikabarkan dan mencuat namanya sebagai salah satu kandidat Ketua Umum ICMI periode 2022-2027 yang akan dipilih pada Muktamar VII nanti.
"Pak Arif Satria dapat menyampaikan dan menunjukkan bahwa para cendekiawan sudah harus adaptif dengan transformasi zaman. Itu perlu dilakukan untuk ICMI ke depan," ujar Sekretaris Umum ICMI Orwil Sumatera Barat, Prof Ganefri, yang turut menjadi pembicara seri webinar.
BACA JUGA: Bamsoet Berharap ICMI Lahirkan Banyak Pemimpin di Tengah Pandemi Covid-19
Ganefri yang juga Rektor Universitas Negeri Padang mengatakan, Arif Satria juga telah membuktikan mampu menyelerasakan kondisi disrupsi kini guna menunjang kemajuan sektor pendidikan.
Sedangkan Ketua ICMI Orwil Sulawesi Selatan, Prof Arismunandar, menyebutkan, Arif Satria mempunyai kecakapan merumuskan terobosan antara era disrupsi dengan gerak ICMI, terutama pasca-Muktamar.
"Penting bagi ICMI bersinergi dengan zaman serba digital ini. Pemikiran Pak Arif tentang transformasi di era disrupsi menjadi sumbangan berharga untuk langkah IC.MI selanjutnya," ujar Arismunandar.
Sementara Ketua ICMI Orwil Jawa Timur, Ismail Nachu, menuturkan, dengan persepektif transformasi era disrupsi yang dibawa Arif Satria bakal membentuk manusia Indonesia berkarakter serta mandiri yang dibutuhkan zamannya tanpa melupakan masa lalu.
Arif Satria sendiri mengungkapkan, ICMI ke depan harus mampu menyikapi perubahan zaman agar tak tertinggal bahkan menjadi penentu kecenderungan transformasi tersebut.
Arif Satria menjelaskan, ICMI harus terus mempertahankan posisi sebagai sumber inspirasi bangsa di tengah era disrupsi sekarang.
"ICMI harus mempunyai platform besar dalam era disrupsi sehingga dapat mengonstruksi peradaban baru," tukas Arif Satria. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil