BAGHDAD—Arkeolog Inggris melakukan penggalian sebuah komplek luas kota kuno di Irak Selatan, yang diyakini tempat tinggal Nabi Ibrahim. Struktur itu diperkirakan berusia sekitar 4.000 tahun, sebagai pusat administratif untuk masyarakat sewaktu Nabi Ibrahim tinggal di sana sebelum akhirnya meninggalkan Kan'an.
"Senyawa ini ditemukan di dekat tempat rekonstruksi Ziggurat, atau candi Sumeria," kata Stuart Campbell Jurusan Arkeologi Universitas Manchester, yang memimpin penggalian kepada nationalpost.
Menurutnya, penemuan ini penting, karena ukurannya yang luar biasa besar, kira-kira seukuran lapangan sepakbola atau sekitar 80 meter di setiap sisi. Arkeolog itu mengatakan temuan kompleks seperti ini berdasarkan ukuran dan umur situsnya jarang terjadi.
"Tampaknya itu bangunan publik dan memiliki koneksi agama," lanjutnya.
Kompleks kamar di sekitar halaman besar ditemukan 20 kilometer dari ibukota terakhir Dinasti Kerajaan Sumeria peradaban yang berkembang 5.000 tahun lalu. Campbell mengatakan salah satu artefak mereka digali adalah sebuah plakat 9-sentimeter yang menampilkan seorang penyembah yang mengenakan jubah panjang, mendekati tempat suci.
Dari artefak yang ada, situs dapat mengungkapkan kondisi lingkungan dan ekonomi wilayah tersebut melalui analisis tanaman serta hewan yang pernah hidup pada masa itu.
Tim Campbell adalah arkeolog pertama yang memimpin British Archeologist melakukan penggalian arkeologi di Irak Selatan sejak tahun 80-an. "Ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan kembali daerah yang sangat dekat dengan hati kita untuk waktu lama karena adanya konflik dan peperangan," kata Campbell.
Irak menghadapi masalah serius untuk melindungi warisan arkeologinya. Dari 12 ribu situs arkeologi yang terdaftar banyak diantaranya tidak dilindungi.(esy/jpnn)
"Senyawa ini ditemukan di dekat tempat rekonstruksi Ziggurat, atau candi Sumeria," kata Stuart Campbell Jurusan Arkeologi Universitas Manchester, yang memimpin penggalian kepada nationalpost.
Menurutnya, penemuan ini penting, karena ukurannya yang luar biasa besar, kira-kira seukuran lapangan sepakbola atau sekitar 80 meter di setiap sisi. Arkeolog itu mengatakan temuan kompleks seperti ini berdasarkan ukuran dan umur situsnya jarang terjadi.
"Tampaknya itu bangunan publik dan memiliki koneksi agama," lanjutnya.
Kompleks kamar di sekitar halaman besar ditemukan 20 kilometer dari ibukota terakhir Dinasti Kerajaan Sumeria peradaban yang berkembang 5.000 tahun lalu. Campbell mengatakan salah satu artefak mereka digali adalah sebuah plakat 9-sentimeter yang menampilkan seorang penyembah yang mengenakan jubah panjang, mendekati tempat suci.
Dari artefak yang ada, situs dapat mengungkapkan kondisi lingkungan dan ekonomi wilayah tersebut melalui analisis tanaman serta hewan yang pernah hidup pada masa itu.
Tim Campbell adalah arkeolog pertama yang memimpin British Archeologist melakukan penggalian arkeologi di Irak Selatan sejak tahun 80-an. "Ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan kembali daerah yang sangat dekat dengan hati kita untuk waktu lama karena adanya konflik dan peperangan," kata Campbell.
Irak menghadapi masalah serius untuk melindungi warisan arkeologinya. Dari 12 ribu situs arkeologi yang terdaftar banyak diantaranya tidak dilindungi.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ilmuwan Temukan Kebangkitan Black Hole
Redaktur : Tim Redaksi