Armada Tempur AS Gunakan Onderdil Palsu dari China

Selasa, 22 Mei 2012 – 18:41 WIB

WASHINGTON - Lebih dari 1 juta komponen dan onderdil elektronik palsu buatan China ditemukan di beberapa pesawat militer milik Amerika Serikat. Fakta ini disampaikan Senat AS dalam laporan yang diumumkan kepada publik Senin (21/5) waktu setempat.

Komite Angkatan Bersenjata Senat dalam laporan mereka mengatakan, penyelidikan selama 1 tahun yang dilakukan Ketua Komite, Carl Levin dari Partai Demokrat dan tokoh senior Partai Republik John McCain, menunjukkan adanya penggunaan 1800 onderdil dan suku cadang palsu dalam berbagai armada militer AS.

Sebagaimana dilaporkan AFP Selasa (22/5), di antara armada yang dimaksud adalah pesawat kargo terbesar milik Angkatan Udara AS,  beberapa helikopter yang digunakan untuk operasi militer khusus, serta beberapa pesawat pengintai milik Angkatan Laut.

Barang-barang palsu yang dimaksud dalam laporan Senat di antaranya adalah beberapa komponen yang digunakan dalam sistem Penyaring Gangguan Elektromagnetik pada helikopter SH-60B milik AL dan chip memori pada sistem tampilan kendali pesawat kargo C-17 Globemaster III dan C-130J.  Selain itu, komponen palsu juga ditemukan di modul deteksi es pada pesawat  P-8A Poseidon milik AL yang dilengkapi sistem persenjataan anti kapal selam.

Laporan senat setebal 112 halaman ini menyebut membanjirnya onderdil palsu yang sebagian besar berasal dari China itu sangat mengancam keselamatan para tentara AS maupun keamanan nasional secara keseluruhan. Tak hanya itu, Levin meyakini maraknya onderdil palsu di armada tempur AS itu juga menjadi ancaman bagi kesempatan kerja warga AS. “Laporan ini juga menunjukkan bagaimana China telah gagal mengawasi perdagangan barang-barang tiruan,” imbuhnya.

Dalam laporannya Senat AS juga menyebutkan, pemerintah China telah menolak permohonan visa para anggota komite yang ingin mengunjungi negara tirai bambu tersebut guna melakukan penyelidikan. Disebutkan, para pejabat China menganggap isu tersebut sangat sensifif sehingga segala informasi dan pemberitaan negatif dapat merusak hubungan bilateral antara negeri negeri panda itu dengan AS.

Meski demikian para senator yang melakukan penyelidikan juga menyalahkan pemerintah AS dan perusahaan kontraktor penyedia perlengkapan elektronik dan berbagai ordendil itu karena tidak mampu membedakan antara barang asli dengan tiruannya.

“Kerusakan atau gagal berfungsinya suatu perlengkapan elektronik dapat membuat seorang tentara, pelaut, petugas udara dan anggota marinir sangat rentan akan bahaya,” tulis para senator dalam laporan tersebut. “Sayangnya banjir komponen serta onderdil palsu dari luar negeri malah membuat kita semakin sulit mencegah itu semua,” papar Senat dalam laporannya.(AFP/esy/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Italia Diguncang Gempa Bumi, Ribuan Warga Mengungsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler