Arman Maulana Dibekuk Polisi

Kamis, 13 Maret 2014 – 14:44 WIB

NAMA boleh sama, Arman Maulana. Tapi Arman Maulana alias Arman asal Kampung Batu Besaung Kecamatan Sempaja, Samarinda ini bukannya vokalis grup band terkenal di Indonesia, GIGI.
Arman di sini adalah pelaku pencurian kendaraan jenis sepeda motor alias maling motor, sehingga Selasa (11/3) malam lalu ditangkap petugas Polsek Marangkayu.

"Dari penyelidikan sementara di lapangan maupun pengakuannya, Arman telah mencuri sebanyak 14 sepeda motor berbagai merek. Para korban atau pemilik motor itu sebagian besar warga Samarinda dan 1 dari Muara Jawa, Kukar (Kutai Kartanegara)," jelas Kapolsek Marangkayu, AKP Ricky Ricardo Sibarani kepada Samarinda Pos (JPNN Grup) Rabu (12/3).

BACA JUGA: Sejak Istri Hamil, Suami tak Pernah Pulang

Ya, sepak terjang Arman sebagai maling motor yang biasa beraksi di Samarinda, juga Kukar, memang piawai. Sasarannya tidak pilih-pilih merk motor.

Dari barang bukti berhasil disita petugas Polsek Marangkayu, diketahui motor terbanyak dicuri Arman adalah Yamaha Jupiter MX serta skutik.

BACA JUGA: Pelajar SMA Hamili Pacar

"Selain Arman, petugas kami juga menangkap terduga penadahan yakni Nj, warga Desa Makarti dan Es yang tinggal di Desa Prangat Selatan, Marangkayu," kata Ricky, lagi.

Terungkapnya ulah Arman sebenarnya cukup sepele. Itu diawali dari kecurigaan warga yang mendengar informasi, ada motor Jupiter Z ditawarkan dijual seharga Rp 2 juta, itu terbilang sangat murah. Apalagi diketahui, motor tanpa plat nomor polisi (Nopol) itu kondisinya terbilang bagus.

BACA JUGA: Polisi Tertipu Undian Palsu, Rugi Rp 60 Juta

Berbekal informasi itu petugas Polsek Marangkayu lalu mengembangkan penyelidikan di lapangan. Strategi kemudian diatur, seorang polisi menyamar sebagai pembeli untuk membekuk Arman. Nah, Selasa (11/3) malam, Arman kemudian masuk jebakan sehingga tak bisa lolos.

"Begitu Arman datang membawa motor akan dijual itu, langsung ditangkap petugas kami. Arman lalu mengaku sudah belasan kali mencuri motor, tapi aksinya dilakukan di Samarinda dan Kukar, tidak ada di Marangkayu," ujarnya.

Jadi Marangkayu ternyata hanya jadi tempat "pembuangan" motor hasil curian Arman. Sasaran penjualannya adalah para pekerja perkebunan sawit dan karet yang notabene kurang terjangkau pengawasan petugas Kepolisian.

"Motor dijual dengan harga Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta kepada pekerja atau warga di lokasi kebun sawit dan karet di sekitar Marangkayu. Biasanya, sebelum dijual ke pembeli, Arman menitipkan motor itu di rumah warga Prangat Selatan maupun Makarti. Kini anggota terus mengembangkan penyelidikan," ucap Ricky. (idn/agi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Lansia Masih Hobi Ganja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler