Armstrong Akhirnya Mengaku Doping

Tetap Dianggap Belum Benar-Benar Jujur

Sabtu, 19 Januari 2013 – 15:18 WIB

AUSTIN - Akhirnya, Lance Armstrong mengaku kalau dirinya adalah pelaku kecurangan sekaligus pembohong. Dalam wawancara khusus bersama pembawa acara superkondang Oprah Winfrey, yang ditayangkan Kamis malam lalu (17/1, kemarin pagi WIB), Armstrong mengakui segala "dosanya" dulu. Bahwa tujuh gelar Tour de France yang dia menangkan dulu diraih dengan melakukan doping.
   
Bukan hanya satu jenis doping, Armstrong mengaku telah menggunakan segala cara untuk meningkatkan performa dan meraih kemenangan. Mulai dari pemakaian EPO, cortisone, testosterone, human growth hormone, serta blood doping (penjelasan lihat grafis yang menyertai tulisan ini).

Meski demikian, Armstrong menegaskan bahwa dia memang "harus" melakukan doping untuk memenangi lomba secara berturut-turut, antara 1999 hingga 2005. Dia tidak bilang kalau pembalap lain juga doping, tapi dia bilang kalau situasi saat itu adalah "adil dan seimbang."

Oprah lantas menanyakan, mengapa selama ini dia selalu membantah dan berbohong tentang kenyataan itu?

"Itu pertanyaan terbaik, pertanyaan paling logis. Saya tak tahu apakah saya punya jawaban yang luar biasa. Saya hanya bisa menjawab kalau ini sudahlah terlambat. Sudah terlalu terlambat untuk kebanyakan orang dan itu adalah masalah saya. Saya melihat situasi ini sebagai sebuah kebohongan besar yang terus menerus saya ulangi," ucap pria yang kini berusia 41 tahun tersebut.
   
Wawancara dengan Winfrey, yang ditayangkan di channel OWN (Oprah Winfrey Network), itu direkam Senin lalu (14/1) di sebuah hotel di Austin, Texas, kota tempat tinggal Armstrong. Wawancara berlangsung sepanjang 2,5 jam, dan ditayangkan dalam dua bagian. Jadi, masih ada satu episode lagi yang akan mengungkapkan lebih jelas tentang doping Armstrong.

Kasus Armstrong ini memang menjadi buah bibir kalangan sport dunia dalam beberapa bulan terakhir. Setelah bertahun-tahun membantah curang, segalanya terungkap tuntas pada Oktober 2012 lalu.

United States Anti-Doping Agency (USADA) merangkum hasil investigasi mereka, dan menyampaikan segala dosa Armstrong secara publik. Kebanyakan hasil kesaksian dan pengakuan mantan-mantan rekan setim Armstrong, khususnya di tim US Postal Service dulu.

USADA lantas mencopot segala gelar yang diraih Armstrong sejak 1 Agustus 1998. Termasuk tujuh gelar Tour de France-nya. Plus, Armstrong diberi sanksi tak boleh berkompetisi seumur hidup. Keputusan ini lantas ditetapkan oleh UCI.

Armstrong mengakui, "strategi doping" yang dia terapkan bersama tim dulu benar-benar profesional. Tapi bukanlah yang terhebat dalam sejarah. "Tidak benar bila apa yang kami lakukan lebih besar dari apa yang dilakukan Jerman Timur pada 1970 dan 1980-an," tandasnya.

Walau mengakui banyak hal, Armstrong tidak menyinggung satu pun nama pembalap lain. Dia menolak menyebut nama-nama atau terpancing membicarakan pembalap atau orang lain.

Selain itu, Armstrong mengaku telah berhenti doping pada 2005. Ketika melakukan comeback pada 2009-2011, dia mengaku "bersih."

Pengakuan ini kemungkinan besar akan menghasilkan konsekuensi hukum dan finansial yang berat bagi Armstrong. Para sponsor, pihak-pihak yang tersinggung (dan pernah dia jatuhkan), kemungkinan akan menuntut.

Dan repotnya, pengakuan ini mungkin benar-benar terlambat, dan tidak cukup gamblang. Paling tidak, itulah anggapan pihak-pihak di dunia cycling.

"Tidak ada hal yang baru. Dia (Armstrong, Red) menolak menyebut nama-nama pihak lain, serta sumber obat-obatan yang dia gunakan," kata John Fahey, presiden World Anti-Doping Agency (WADA, yang menaungi USADA), seperti dilansir ABC News 24 Australia.

Andy Schleck, bintang RadioShack Leopard Trek, juga bilang pengakuan ini terlalu terlambat. "Di satu sisi ini semua terlambat. Di sisi lain saya juga mengingat jasa-jasanya di luar olahraga ini. Khususnya untuk Livestrong, yayasan kanker-nya. Saya kira dia itu sebenarnya orang yang baik. Tapi saya tentu kecewa mengetahui bagaimana dia memenangi Tour de France," ucap pemenang Tour de France 2010 tersebut (setelah Alberto Contador didiskualifikasi).

Salah satu "musuh" utama Armstrong, mantan juara Tour de France tiga kali Greg LeMond, menambahkan kalau pengakuan Armstrong itu justru menyinggung para mantan juara lain. Khususnya mereka yang menang secara bersih.

"Saya kecewa mendengar ucapannya, bahwa kita tidak bisa memenangi Tour de France secara bersih," katanya via Cyclingnews.

LeMond, kini satu-satunya warga Amerika yang pernah memenangi Tour de France, merupakan salah satu "korban" Armstrong. Gara-gara pernah menyentil kalau Armstrong dulu doping, LeMond kehilangan banyak dukungan bisnis, dan kehilangan banyak uang gara-gara bertarung di pengadilan. Padahal, apa yang dia sentil dulu ternyata sebuah kenyataan.

Pat McQuaid, presiden UCI, mungkin yang paling positive thinking menanggapi pengakuang Armstrong. "Keputusan Lance Armstrong untuk akhirnya mengakui masa lalunya adalah langkah penting dalam perjalanan panjang memperbaiki reputasi cycling," ucapnya.

Mungkin, wajar bila UCI agak positif. Kecurangan Armstrong, atau "era doping" secara keseluruhan, saat ini banyak juga disebut sebagai kesalahan UCI. Bahkan ada yang bilang kalau UCI kala itu memang membiarkan segalanya terjadi. Tentu saja UCI membantahnya.

Setelah pengakuan Armstrong episode pertama ini, kita tunggu saja apa lagi yang dia sampaikan di bagian kedua. Siapa tahu ada fakta-fakta lain yang lebih "menggigit." (aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sriwijaya Tetap Andalkan Set Piece


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler