Armuji: Surabaya Itu Tempatnya Orang Berani

Selasa, 01 Juni 2021 – 13:39 WIB
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Foto: Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Sejumlah sejarawan mempersoalkan Hari Jadi Kota Surabaya, yang selama ini diperingati setiap tanggal 13 Mei.

Menurut mereka, Hari Jadi Kota Surabaya bukan tanggal 31 Mei 1294, melainkan 1 April 1906.

BACA JUGA: Rayakan Hari Jadi ke-728 Kota Surabaya, Pemkot Beri Penghargaan Kepada 16 Patriot Bangsa Kru Nanggala 402

Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mempersilakan para sejarawan menggugat tanggal resmi hari ulang tahun atau Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS).

"Kami siap kalau digugat. Ini adalah wujud kepedulian warga Surabaya hingga hari jadinya pun juga dikaji secara serius dan mendalam," kata Armuji usai memperingati Hari Lahir Pancasila di Surabaya, Selasa (1/6).

BACA JUGA: Kejadian Ini di Surabaya, 2 Bandit Cilik Bikin Polisi Terluka Sampai Terseret 5 Meter

Armuji mengaku telah mendapat masukan dari para sejarawan saat menghadiri diskusi bertema "Menggugat Hari Jadi Kota Surabaya" yang digelar Komunitas Begandring Soerabaia di Surabaya pada Senin (31/5) malam.

Beberapa sejarawan hadir dalam diskusi tersebut, salah satunya Nanang Purwono dari Komunitas Begandring Soerabaia.

BACA JUGA: Mulyono Pulang Tengah Malam Disambut Istrinya, TB Tiba-tiba Datang, Terjadi Hal Mengerikan

Armuji menyampaikan apabila sejarawan ingin menggugat tentunya ada mekanismenya yang harus dilalui, salah satunya harus dibentuk panitia khusus (pansus) yang nanti akan dibahas bersama di DPRD Surabaya.

Hal itu sesuai dengan pengalaman Armuji saat menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya 2014-2019.

Dikatakan, saat itu, DPRD Surabaya diminta mengubah nama Jalan Gunungsari menjadi Siliwangi dan Jalan Dinoyo menjadi Jalan Sunda sebagai bagian dari rekonsiliasi budaya antara Sunda dan Jawa.

"Jangan sampai melupakan sejarah. Harus terang benderang kejelasannya. Surabaya itu tempatnya orang berani," katanya.

Menurut dia, diskusi dibutuhkan karena merupakan bagian dari proses interaksi sosial yang ada di Kota Surabaya.

Meski diskusi tersebut digelar di tengah pandemi COVID-19, namun tetap menjaga protokol kesehatan.

Salah seorang sejarawan dari Komunitas Begandring Soerabaia Nanang Purwono sebelumnya mengatakan sejarawan sejak dahulu mempertanyakan dan mencari jawaban soal tanggal resmi Hari Jadi Kota Surabaya.

"Sebab, menurut kajian dan penelitian kami, tanggal hari jadi Surabaya bukan 31 Mei 1294, tetapi 1 April 1906," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler