Aroma Diskriminasi Tercium dari Sidang Komdis

Rabu, 17 September 2008 – 12:57 WIB
JAKARTA- Meski digelar saat Ramadhan, kompetisi sepak bola nasional ternyata masih diwarnai noda hitamDua kerusuhan telah meletus di Indonesia Super League (ISL) di saat bulan suci ini

BACA JUGA: IPSJ Geber Even Lanjutan

Pertama di Malang Sabtu (13/9) lalu dan yang kedua di Makassar Senin (15/9) kemarin
Dua insiden itupun bakal disidangkan komisi disiplin (Komdis) PSSI hari ini

BACA JUGA: City Tak Minati Ronaldo

”Semua kasus sudah kami laporkan ke Komdis, termasuk kejadian di Makassar,” aku Direktur Kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) Joko Driyono, Selasa (16/9).

Semua kejadian yang dimaksudkan Joko tersebut ada empat perkara
Insiden saat Sriwijaya FC Palembang menjamu Persib Bandung (9/9)

BACA JUGA: Massa Tak Butuh Bantuan Kimi

Kericuhan pemain yang mewarnai laga Pelita Jaya Jawa Barat kontra Persiwa Wamena (12/9)Serta kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang dan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar.

Dari empat kasus tersebut, kerusuhan di Malang dan Makassar mendapat sorotan lebihSebab, imbas kejadian itu bakal membuat banyak pihak mendapat sanksi beratKerusuhan di Malang misalnyaOffisial, pemain, dan penonton Arema Malang bisa jadi akan mendapat hukumanInsiden di Makassar pun tak diprediksi tak jauh berbeda.

Hanya saja, saat ini muncul nada minorBahwasanya bakal ada diskriminasi antara keputusan terkait kerusuhan Malang dengan Makassar”Bagaimana bisa begituSidang saja belum dilaksanakan,” tepis Hinca Pandjaitan, ketua Komdis, Selasa (16/9).

Sidang memang belum dilaksanakanJadi sah memang Hinca menepis suara miring tersebutNamun, jika menilik ke belakang, bisa jadi nada minor tersebut akan menjadi kenyataanFakta hukuman yang diterima suporter Arema Malang (Aremania) dalam insiden sebelumnya jauh lebih berat dibanding pendukung PSM Makassar.

Ingat, karena kerusuhan di Stadion Brawijaya, Kediri pada 16 Januari 2008 lalu, Aremania dilarang masuk ke stadion di seluruh Indonesia selama tiga tahunHukuman itu lantas dikurangi menjadi dua tahun oleh komisi banding PSSI.  Bandingkan dengan hukuman yang diterima PSM akibat kerusuhan di Stadion Andi Mattalatta, ketika PSM menjamu Persija Jakarta di arena Copa Indonesia pada 25 November 2007PSM dihukum tiga kali pertandingan usiran di tempat netral tanpa penonton saat Copa Indonesia 2008

Padahal, dalam insiden itu suporter melakukan pengerusakanMereka juga menganiaya perangkat pertandinganTepatnya, pipi kiri wasit yang memimpin laga tersebut (Setiyono) disulut rokok”Media memang sudah seharus mengontrol kami dan memberi kritikItu akan menjadi masukkan bagi kami dalam sidang besok (hari ini, red)Tapi untuk hasilnya, dilihat saja besok (hari ini),” kata Hinca(fim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BP2OPI Siap Bantu Chris John


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler