ARSENAL melakukan perang urat syaraf sebelum pertemuan melawan Borussia Dortmund pada matchday keempat Grup F Liga Champions dini hari nanti.
The Gunners menghembuskan isu yang bertujuan merusak konsentrasi calon lawannya itu. Arsenal dikabarkan mengincar salah satu andalan lini tengah Die Borussen, Marco Reus.
Reus adalah pemain penting Dortmund musim ini. Gelandang serang berusia 24 tahun tersebut sejauh ini bermain dengan sangat gemilang. Dia mencetak tujuh gol dan lima assist dalam 13 pertandingan pada semua ajang.
Dortmund tentu saja ketar-ketir dengan godaan dari Arsenal. Pasukan Jurgen Klopp itu masih trauma dengan kejadian musim lalu. Saat itu, gelandang andalan Dortmund Mario Goetze dibajak Bayern Muenchen dengan harga mahal mencapai GBP 32,5 juta (Rp 592 miliar).
Nah, Reus juga berharga mahal. Banderol pemilik 17 caps untuk tim nasional Jerman tersebut diperkirakan mencapai EUR 35 juta (Rp 536,3 miliar). Menurut surat kabar berpengaruh Jerman Bild, Arsenal siap membayar jumlah itu.
Pelatih Dortmund Jurgen Klopp akan berjuang keras untuk mempertahankan mantan pemain Borussia Monchengladbach tersebut. Sebab, Klopp sudah banyak kehilangan gelandang hebat. Sebelum Goetze pergi ke Bayern, pemain tengah andalannya Shinji Kagawa juga hengkang ke Manchester United dua musim lalu.
"Usaha Klopp akan sangat sulit karena Arsenal banyak dihuni pemain Jerman yakni Mesut Ozil, Per Mertesacker, dan Lukas Podolski. Mereka bisa membujuk Reus untuk pindah," tulis Bild.
Hal lain yang juga menjadi fokus Klopp adalah mempertahankan Robert Lewandowski. Masa depan Striker Polandia tersebut memang belum pasti. Habis kontrak Juni 2014, sampai sejauh ini, Lewy --panggilannya-- belum juga memperpanjang kontrak.
Kalau Dortmund gagal memperpanjang kontrak, Lewy akan pergi dari Signal Iduna Park dengan status gratis pada bursa musim panas tahun depan.
Kabarnya, Chelsea juga ikut berkompetisi untuk memburu Lewy setelah raksasa Spanyol Barcelona lebih dulu mengungkapkan ketertarikan. (nur)
BACA JUGA: Berani Goda Messi karena Apparel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Investigasi Komdis Butuh Waktu
Redaktur : Tim Redaksi