jpnn.com, LONDON - Arsenal akan menjamu Valencia dalam leg pertama semifinal Liga Europa di Emirates Stadium, Jumat (3/5) dini hari WIB. Sebagai tuan rumah, The Gunners bertekad meraih modal penting agar kans lolos ke final terbuka lebar. Pasalnya, pada leg kedua mereka akan bertandang ke Mestalla.
Tim asuhan Unai Emery tersebut mematok target lolos ke final dan utamanya bisa meraih gelar juara. Maklum saja, peraih trofi Liga Europa akan mendapat tiket ke Liga Champions musim berikutnya. Ya, demi tiket Liga Champions, Arsenal bakal habis-habisan di ajang ini dan berambisi menjuarainya.
BACA JUGA: Eintracht Frankfurt vs Chelsea: Panggung Buat Giroud dan Jovic
Tiga kekalahan beruntun di Premier League mempersulit jalan Arsenal merebut tiket Liga Champions musim depan dari posisi empat besar Premier League. Hilangnya sembilan poin membuat Arsenal untuk sementara duduk di posisi kelima klasemen. Sekoci menuju kompetisi tertinggi Eropa itu malah datang dari Liga Europa. Memenangi Liga Europa bakal menggaransi Arsenal berlaga di Liga Champions musim depan.
Perjalanan The Gunners mencapai juara tinggal sedikit lagi. Laurent Koscielny dkk sudah mencapai babak semifinal kompetisi level dua Eropa tersebut.
BACA JUGA: Ini Akibatnya Kalau Tottenham, Chelsea, Arsenal dan MU Enggak Ada yang Menang
(Baca Juga: Eintracht Frankfurt vs Chelsea: Panggung Buat Giroud dan Jovic)
Arsenal mendapat modal karena manajer mereka yakni Emery merupakan sosok tersukses di Liga Europa. Selain tiga kali membawa Sevilla jadi juara (2014-2016), empat besar musim ini merupakan pencapaian kelimanya (sekali bersama Valencia, tiga kali bersama Sevilla, dan sekali bersama Arsenal). Lima kali masuk semifinal Liga Europa membuatnya sosok paling sukses melampaui Jorge Jesus dan Rafael Benitez yang sudah tiga kali berada di babak itu.
BACA JUGA: Cek Klasemen La Liga Setelah Atletico Madrid Tunda Pesta Barcelona
Emery seperti diberitakan Football London, Kamis (1/5) mengatakan permasalahan di Premier League sejenak harus dilupakan. Selalu kebobolan tiga gol dalam tiga laga terakhir Arsenal jelas masalah besar. Kalah 0-3 dari Leicester (28/4), menyerah 1-3 dari Wolverhampton Wanderers (25/4), dan takluk 2-3 dari Crystal Palace (21/4).
“Kami akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya melawan Valencia. Dan hal yang paling krusial adalah menjernihkan pikiran kami untuk berpikir soal Liga Europa pasca rentetan kekalahan ini,” tutur Emery.
Dalam kekalahan terakhir lawan Leicester, pelatih 47 tahun itu sama sekali tak menyalahkan satu pun pemainnya. Kartu merah yang diterima Ainsley Maitland-Niles ketika laga berjalan 36 menit membuyarkan semua rencananya.
“Tak ada yang salah dengan pertahanan dan semua pemain sudah bermain bagus. Saya menyusun skema permainanan saya untuk sebelas lawan sebelas dan bukan sepuluh lawan sebelas,” kata Emery.
Perjalanan Arsenal di fase knock-out Liga Europa musim ini menunjukkan jika Emery memang punya motivasi lebih dibandingkan di kompetisi domestik. Pelatih kelahiran Hondarribia Spanyol itu sukses melakukan comeback dua kali.
Pertama ketika di babak 32 besar versus klub Belarus BATE Borisov. Kalah 0-1 di markas BATE (15/2), Arsenal membalasnya dengan menang 3-0 di kandang (22/2). Selanjutnya di babak 16 besar lawan klub Prancis Stade Rennais. Menyerah 1-3 di kandang Rennais (8/3), Arsenal menang 3-0 di kandang (15/3).
“Memenangi Liga Europa merupakan motivasi yang besar bagi kami. Tahun lalu kami mencapai babak semifinal yang sayangnya kami kalah oleh tim yang kemudian jadi juara,” ujar Emery. Musim lalu, Arsenal kalah dengan agregat 1-2 dari tim Spanyol, Atletico Madrid.
Jelang lawan Valencia, pelatih dengan persentase kemenangan 60,4 persen di Arsenal itu menanti kondisi terkini playmaker Mesut Oezil. Oezil yang mengalami memar di kakinya absen lawan Leicester lalu. Tujuh kali Oezil bermain di Liga Europa, enam diantaranya berujung kemenangan dan sekali kalah.
Sedangkan entrenador Valencia Marcelino Garcia Toral kepada Fox Sports mengatakan Arsenal lebih difavoritkan menjadi juara. Apalagi Marcelino paham ada sosok Emery di belakang Arsenal.
“Arsenal dan kami sama-sama berjuang untuk mengejar tiket Liga Champions musim depan. Arsenal berada di tangan yang tepat untuk menjalani proses tersebut,” puji Marcelino.
Marcelino dan Emery adalah dua nama yang dua kali ‘bertukar’ posisi di level klub. Di Valencia misalnya. Emery menjadi arsitek di tim itu selama empat tahun (2008-2012) dan Marcelino mengekornya sejak 2017 lalu.
Kemudian situasinya berbalik ketika di Sevilla. Marcelino menjadi entrenador Los Nervionenses periode 2011-2012. Sedangkan Emery menapaktilasinya dari 2013-2016.
Rekor pertemuan Marcelino versus Emery menunjukkan kalau Emery lebih superior. Dari 13 pertemuan, Emery menang tujuh kali sedangkan Marcelino lima kali. Satu lagi sisanya berujung satu. “Tapi semuanya masih bisa terjadi karena ini sudah babak semifinal,” ucap Marcelino. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Tengah Laga Napoli vs Arsenal, Nacho Monreal Sempat Buang Air Besar
Redaktur : Tim Redaksi