jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid yang juga calon Ketua Umum Kadin Indonesia menginginkan agar Kadin Indonesia jadi kuat inklusif, inovatif, dan kolaboratif.
Inklusif yang dimaksud, yaitu pengusaha mikro menengah dan besar ada dalam satu wadah yaitu Kadin Indonesia merupakan milik bersama.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid Ajak Kadin Pusat dan Daerah Berkolaborasi Atasi Persoalan Ekonomi
“Dan, kolaboratif itu juga sangat penting. Yang namanya gotong royong harus dilakukan. Bagaimana bekerja sama dan bisa dekat dengan pemerintah. Jadi, bisa berkolaborasi, karena kondisi yang kita hadapi sekarang ini, terlebih di masa pandemi sangat berat,” seru Arsjad.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Indika Energy ini juga menyebutkan kedatangannya di Sulsel untuk bersilaturahmi dengan seluruh jajaran Kadin Sulsel, karena sangat perlu mendengar masukan dari keluarga besar Kadin khususnya di daerah, provinsi dan tingkat kabupaten/kota.
BACA JUGA: Arsjad Rasjid: Indonesia Butuh Lebih Banyak Pengusaha
“Karena yang penting mengetahui apa keadaan di daerah. Saya melakukan silaturahmi sekalian sharing visi misi saya, mendengarkan masukan yang ada dengan harapan, Insyaallah, bismilah, saya bisa menjadi ketua kadin ke depan,” lanjut Arsjad, Sabtu (24/4) di Makassar, yang mengaku sudah berkeliling ke tujuh provinsi.
BACA JUGA: Harapan Sultan Tentang Pencarian Kapal Selam Nanggala 402 yang Hilang Kontak
Caketum Kadin Arsjad Rasjid menyantuni anak-anak yatim piatu pada acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Kadin Sulsel. Foto: Dok. Kadin
Meski tidak sesumbar bisa menempati pucuk pimpinan di Kadin Indonesia, tetapi dia sangat yakin bisa menyatukan Kadin Indonesia, tanpa ada lagi dualisme, karena semua kandidat baik. Tinggal proses demokrasi yang berjalan dan keluarga besar kadin yang memilih untuk bersama membangun Indonesia ke depan.
“Kadin adalah satu-satunya wadah yang ada bagi pengusaha mulai mikro. kecil, menengah dan besar. Sehingga kita perlu bicara dan berkomunikasi dengan semua pihak untuk berada dalam satu rumah Kadin Indonesia,” ulang Arsjad.
Termasuk keberadaanya di Sulsel, karena dia menilai Kadin Sulsel itu sangat keren dalam kepemimpinan Andi Irwan Darmawan Aras.
“Beliau anggota DPR RI. Beliau bisa membawa suara dan perasaan saya mengatakan (didukung). Beliau dapat melihat, merasai dan disitu penting sekali, apalagi sekarang neraca nasional, balik lagi, ekonomi daerah, ekonomi nasional, hanya bisa berhasil bilamana ekonomi daerah berhasil,” seru Arsjad.
Ketua Kadin Sulsel Andi Irwan Darmawan Aras mengatakan, ini adalah langkah maju dalam proses pemilihan Ketua Kadin Indonesia.
“Hari ini kami mengundang Bapak Arsjad, kemudian melakukan silaturahmi dan berkenalan dengan seluruh kadin kabupaten kota se-Sulsel, tujuan nanti salah satunya adalah bagaimana menyatukan visi kami semua untuk mendukung calon kandidat,” sebutnya.
Menurut Irwan Aras, Arsjad Rasjid sudah dilihat memaparkan visi misinya sehingga nanti dalam rapat pleno Kadin Sulsel itu semua akan bicarakan secara demokratis.
"Dan, Insyaallah nanti akan memutuskan keputusan yang terbaik pada waktunya. Pleno internal Kadin Sulsel akan digelar sebelum lebaran," ujarnya.
Terlebih bagi dia, sosok Arsjad adalah seorang yang inovatif, cerdas, tegas dan berpengalaman dalam Kadin Indonesia sendiri.
"Oleh karena itu, bukan hambatan lagi tinggal bagaimana kemudian kami di Sulsel ini bisa menyatukan visi kami dalam konteks menentukan pilihan Ketua Kadin Indonesia,” tutup Irwan Aras.
Sebelumnya, pada setiap kesempatan, Arsjad selalu menyebutkan jika visi misi sebagai calon Ketua Kadin Indonesia, dituangkannya dalam empat pilar, yang terdiri dari tiga pilar mengarah atau melihat ke sisi keluar Kadin dan satu pilar untuk internal Kadin.
Pilar pertama tentang kesehatan nasional, karena saat ini, Indonesia dan dunia berada di masa pandemi sehingga harus siap dalam industri kesehatan. Lalu pilar kedua terkait ekonomi nasional dan daerah sehingga pemulihan ekonomi nasional dimulai dari daerah.
Pilar ketiga yaitu kewirausahaan dan kompetensi. Karena kompetensi adalah edukasi dan hanya pendidikan yang bisa keluarkan kita dari krisis yang ada dan bisa keluar dari kemiskinan.
“Pilar keempat yang mengarah ke internal dan regulasi dalam tubuh Kadin Indonesia. Saya sangat setuju hanya ada satu kadin,” pungkas Arsjad.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich