jpnn.com - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) mengapresiasi ketegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tidak berkompromi dengan mafia tanah.
Hal itu disampaikan senator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu merespons pernyataan Kapolri Jenderal Listyo yang bakal menggebuk siapa pun yang bersalah dalam kasus mafia tanah.
BACA JUGA: AHY: Rp 5,7 Triliun Uang Negara Diselamatkan dari Mafia Tanah
Pernyataan itu disampaikan Kapolri seusai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian ATR/BPN dengan Polri terkait pemberantasan mafia tanah di seluruh tanah air, Senin (5/8).
Nah, ART yang merupakan anggota Komite I DPD RI mendukung langkah tegas Kapolri bersama aparat penegak hukum lainnya dalam menghadapi para mafia tanah.
BACA JUGA: Detik-Detik KKB Tembak Mati Pilot, Jasad Dibawa ke Helikopter Lalu Dibakar, Sadis
"Pernyataan Kapolri dan penegak hukum lainnya yang akan menggebuk mafia tanah sangat tepat," kata dia di Jakarta, Senin malam.
Menurut ART, ketegasan Polri yang akan menggandeng penegak hukum lainnya dalam memerangi mafia tanah harus mendapat dukungan masyarakat sehingga gerakan tersebut memberi efek jera terhadap para pelaku.
BACA JUGA: Bobby & Kahiyang binti Jokowi Disebut di Sidang Korupsi, Mulyanto DPR Minta KPK Lakukan Ini
Dia juga menilai strategi itu bisa mengurangi sengketa tanah yang sengaja didesain oleh oknum dan komplotan yang berkepentingan.
"Keberadaan mafia tanah justru membuat sengketa agraria makin carut-marut, padahal seharusnya mencari solusi, tetapi malah semakin parah akibat kehadiran komplotan yang berkepentingan," tutur ART.
Mantan aktivis HMI itu mengatakan rakyat sudah lama menantikan sikap tegas seperti ini dari pemerintah dan aparatur penegakan hukum. Sebab, masyarakat sangat dirugikan.
Oleh karena itu, perlindungan dari negara terhadap masyarakat dari ulah para mafia tanah sangat diharapkan.
ART menyebut selama ini masyarakat banyak menjadi korban mafia tanah, padahal mereka pemilik tanah yang sah berdasarkan bukti-bukti dan historis.
"Akan tetapi dengan adanya mafia tanah, semua menjadi kacau. Hukum tidak lagi menjadi instrumen paling tertinggi di negara ini karena ulah mafia tanah," ujar ART.(fat/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam