ART Soroti Sikap Presiden Jokowi Menjelang Pilpres 2024

Jumat, 28 April 2023 – 20:47 WIB
Anggota DPD RI Dapil Sulteng Abdul Rachman Thaha (ART). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha (ART) menyoroti sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelang Pilpres 2024 yang terkesan jadi tim sukses (timses) calon presiden tertentu.

Senator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu mempersoalkannya lantaran sekian persen gaji Presiden Jokowi berasal dari dirinya sebagai rakyat.

BACA JUGA: PDIP Sudah Memutuskan Dukung Ganjar, Sukarelawan Butuh Kepastian dari Jokowi

"Dan tidak pernah sekalipun saya menggaji presiden dengan permintaan agar dia bekerja sebagai timses capres, siapa pun capresnya," ujar Abdul Rachman di Jakarta, Jumat (28/4).

Dia bahkan menyebut jika Jokowi semobil dengan Ganjar Pranowo untuk membicarakan penataan Jawa Tengah (Jateng), itu malah bagus.

BACA JUGA: Jokowi-Iriana Halalbihalal ke Rumah Megawati, Sekalian Bahas Dinamika Politik

Misalnya, membahas agar daerah itu bebas dari banjir, supaya kerusakan parah jalan-jalannya diperbaiki, agar Jateng tidak lagi menjadi salah satu daerah termiskin.

"Namun, kalau semobil cuma untuk bahas pencapresan Ganjar, saya tak sudi. Uang dari saya bukan untuk membiayai bensin dan pengamanan presiden untuk kegiatan semacam itu," tutur pria yang beken disapa dengan inisial ART itu.

BACA JUGA: Prabowo: Kalian Pasti Tanya Wapresnya Siapa?

Eks aktivis HMI itu juga menilai aneh ketika Presiden Jokowi malah mengundang para ketua parpol untuk konsolidasi pencapresan. Sebab, hal itu seharusnya dilakukan Megawati Soekarnoputri selaku ketua partai.

Menurut ART, perilaku yang menerabas etika, diskriminatif, dan tak tahu malu semacam itu biasanya cuma dilakukan oleh dua pihak.

Pertama, orang bertabiat otoriter. Dia menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan kepada dirinya untuk kepentingan pribadi dan kelompok. Atau kedua, orang yang sedang panik.

"Kenapa panik, ya, karena sudah menangkap gelagat bahwa dia akan diuber untuk mempertanggungjawabkan kebijakan dan perbuatannya yang centang perenang," ujar dia.

Lantas mengapa para elite membiarkan Presiden Jokowi bersikap begitu? Menurut ART, boleh jadi karena mereka pun sedang bermasalah.

"Dengan merapat ke Presiden, terlepas ikhlas atau terpaksa, mereka berlindung dengan harapan tidak menjadi korban watak otoritarian Presiden atau pun agar tetap 'aman' pasca-Pilpres 2024 nanti," tutur ART.(fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandingkan Kekayaan AKBP Achiruddin Hasibuan di LHKPN dengan Temuan PPATK, Alamak


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler