Artajasa Dukung Perkembangan Smart Card

Selasa, 24 Juli 2012 – 14:15 WIB
JAKARTA - Untuk menjaga keamanan kartu ATM berjenis magnetic stripe, Bank Indonesia (BI) selaku regulator bersama dengan perbankan dan prinsipal sistem pembayaran, sejak beberapa tahun terakhir telah menyusun standar migrasi dari kartu magnetic stripe ke teknologi chip yang diperuntukkan bagi perbankan penerbit kartu.

PT Artajasa Pembayaran Elektronis, sebagai salah satu prinsipal dan juga perusahaan penyedia layanan sistem pembayaran terdepan di Indonesia turut mendukung rencana migrasi dari kartu magnetic stripe ke kartu chip. Heru Perwito, Vice President IT Development Artajasa mengatakan faktor keamanan nasabah menjadi latar belakang utama perlunya migrasi tersebut dilakukan.

“Kartu berbasis chip saat ini menjadi teknologi yang paling menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan menggunakan kartu, karena selain handal dan aman juga memiliki memory yang besar serta multi aplikasi,” jelas Heru dalam keterangan persnya, Selasa (24/7).

Saat ini penerapan kartu chip telah diimplementasikan untuk kartu kredit dan beberapa smart card yang dikeluarkan oleh berbagai institusi. Khususnya untuk smart card, beberapa diantaranya saat ini telah beredar di masyarakat, seperti E-Toll Card Mandiri, Brizzi Bank BRI, Kartu Prepaid Studio Pass Trans Studio atau Kartu bermain Timezone merupakan kartu-kartu yang berbasis chip. Tak hanya itu, smart card juga dapat diaplikasikan untuk berbagai fitur lain seperti untuk identitas, pembayaran, pembelian dan sebagainya.

Sebagai contoh Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang merupakan kartu identitas bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga bisa berfungsi sebagai layanan penggajian, askes, pembayaran rekening listrik, telepon ataupun tarik tunai dana di ATM, karena Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku pemilik KPE bekerjasama dengan perbankan.

"Sebagai bentuk dukungan Artajasa dalam implementasi layanan smart card di Indonesia, saat ini Artajasa tengah menyiapkan infrastruktur smart card yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh berbagai institusi baik perbankan maupun non perbankan serta hasilnya nanti dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat," tuturnya.

Dia menambahkan untuk membangun layanan smart card ini, Artajasa juga memanfaatkan infrastruktur yang telah ada dan dapat dipergunakan secara bersama. Ini dilakukan agar pengembangan layanan ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.

“Bagi Artajasa, yang terpenting adalah bagaimana fitur layanan smart card ini memberikan berbagai fungsi yang dapat dimanfaatkan masyarakat, seperti pembayaran, pembelian, transaksi perbankan, kemudahan pengisian ulang (top up) melalui berbagai channel dan sebagainya, serta keamanan penggunaannya. Untuk itu sosialisasi dan edukasi layanan smart card ini pun menjadi hal yang tak terpisahkan,” terangnya.
   
Inovasi dalam teknologi keuangan seperti smard card ini diharapkan turut mendukung sosialisasi program Less Cash Society sebagaimana dikomunikasikan BI dan perbankan serta memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Perkuat Layanan Kargo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler