“Keberhasilan pengujian tersebut tidak terlepas dari koordinasi yang baik serta dukungan seluruh anggota ATM Bersama dalam mensukseskan pengujian ini," kata Nuri Wicaksana, Vice President Operation & Services Artajasa, Selasa (17/4).
Dijelaskan, seluruh rangkaian pengujian Disaster Recovery yang dilakukan dalam dua tahap tersebut berlangsung sesuai skenario rencana. Pada tahap pertama, pemindahan layanan ATM Bersama dari Sistem Utama ke Sistem Disaster Recovery dilakukan pada Jumat (13/4) mulai pukul 23.30 WIB hingga Sabtu (14/4) pukul 03.30 WIB. Sementara pada tahap kedua, pemindahan layanan ATM Bersama dari Sistem Disaster Recovery ke Sistem Utama dilakukan pada Sabtu (14/4) pukul 23.50 WIB hingga Minggu (15/4) pukul 03.00 WIB.
"Pengujian ini memang untuk meningkatkan kualitas layanan ATM Bersama ke depan," ujarnya.
Berdasarkan monitoring transaksi yang dilakukan, sistem ATM Bersama dapat berjalan dengan normal, baik selama operasional di Sistem Disaster Recovery maupun operasional di Sistem Utama pasca pemindahan dari Sistem Disaster Recovery. Selanjutnya, pengujian Disaster Recovery ini akan dilakukan secara rutin guna memastikan layanan ATM Bersama tetap dalam kualitas terbaik dalam menunjang kebutuhan transaksi perbankan nasabah.
Artajasa merupakan pemain terbesar dalam penyedia jaringan infrastruktur perbankan dan sistem pembayaran elektronik di Tanah Air. Sejak berdiri pada tahun 2000, perusahaan ini fokus menggarap pasar transaksi elektronik. Saat ini layanan ATM Bersama beranggotakan lebih dari 75 bank terdiri atas bank pemerintah, bank swasta nasional, bank asing, BPD-BPD seluruh Indonesia dan juga BPR. Adapun jumlah ATM-nya, lebih dari 31.000 terminal tersebar di seluruh wilayah Nusantara, termasuk bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga, HSBC, dan lain-lain. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Grup Ciputra Siapkan 3 Proyek Baru di Sidoarjo
Redaktur : Tim Redaksi