SURABAYA - Sebagai kota satelit Surabaya, potensi properti di Sidoarjo masih tinggi. Karena itu, para pengembang pun tidak segan-segan melakukan ekspansi di Kota Udang tersebut. Salah satunya, Grup Ciputra yang telah memiliki tiga proyek di Sidoarjo, yakni Citra Indah, Citra Garden, dan Citra Harmoni.
General Manager (GM) PT Cahaya Fajar Abaditama, pengembang Citra Garden, Purnadi mengungkapkan banyak permintaan untuk berpartner dengan Ciputra Grup. Karena itu, mereka sedang melakukan seleksi rekan untuk proyek baru. "Tahun ini, realisasi proyek itu. Bakal ada tiga proyek baru di Sidoarjo," tuturnya di sela peluncuran Cluster Aster extension Citra Garden, Minggu (15/4).
Purnadi yang juga GM PT JO Ciputra Surya-Sidoarjo Permai (pengembang Citra Indah) dan GM PT Ciputra Delta (pengembang Citra Harmoni) tidak bisa merinci lokasi dan spesifikasi proyek. Dia hanya menyebut komplek baru itu berada di tengah kota dan pinggiran yang berbatasan dengan Surabaya. "Luas lahannya mulai dari 3 sampai 30 hektar," katanya.
Dalam beberapa tahun ini, Grup Ciputra banyak menjalin kerjasama dengan investor lokal. Khususnya, pemilik tanah. Ciputra kemudian men-develop lahan tersebut sesuai dengan standar grup. Levelnya menengah hingga high end.
Proyek Ciputra di Sidoarjo sendiri juga menyisakan lahan yang minim. Citra Indah yang total lahan hanya 2 hektar tahun ini targetnya sold out. Citra Indah hanya menyisakan land bank 3 hektar atau 90 persen telah ter-develop. Pengembangan proyek tinggal di Citra Harmoni. "Padahal potensi Sidoarjo masih tinggi. Harga rumah di Sidoarjo naik 15 persen tapi sampai akhir tahun bisa 40 persen," proyeksinya
Purnadi pun menambahkan kebijakan uang muka 30 persen tidak akan mempengaruhi pasar. Sebab, pasar di Sidoarjo masih besar dan daya beli masyarakat masih tinggi. Di tiga proyek Sidoarjo, 80 persen pembelian secara KPR. "Buble masih jangka panjang. Tapi, wajar pemerintah sudah membatasinya," ucapnya.
Mengenai Cluster Aster extension, Purnadi mengatakan ini merupakan pengembangan proyek Citra Garden yang sisa 3 hektar saja. Dengan terbatasnya lahan itu, mereka bakal membuat kluster-kluster baru dengan segmen kelas menengah atas.
Seperti, penambahan Cluster Aster bandrol terumah sekitar Rp 600 juta-an per unit. " Pembebasan tanah sekarang tidak mudah seperti dulu. Problem, tidak hanya harga tapi psikologis pemilik yang masih ada petani," pungkasnya. (dio)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astra Bedah 20 Ribu Rumah
Redaktur : Tim Redaksi