Arteria Sebut Nama Puan Maharani, Adu Mulut dengan Sahroni saat Rapat dengan Wakapolri

Senin, 14 September 2020 – 18:31 WIB
Arteria Dahlan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni dan anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan adu mulut saat rapat kerja dengan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Senin (14/9).

Raker dengan agenda membahas Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2021 itu disiarkan live di akun media sosial resmi DPR. 

BACA JUGA: Arteria Dahlan Beberkan Silsilah Puan Maharani dan Keberpihakan Kepada Orang Minang

Setelah Gatot menyampaikan pemaparan soal anggaran, Sahroni yang memimpin rapat memberikan kesempatan pada para anggota komisi menggunakan haknya untuk melakukan pendalaman.

Sampailah pada kesempatan yang diberikan untuk Arteria Dahlan dari Fraksi PDI Perjuangan.

BACA JUGA: Arteria: Kalau Sekarang Banyak yang Terpapar, Bukan Berarti PSBB Gagal

Awalnya, Arteria menjelaskan PDI Perjuangan mendukung penuh politik anggaran, kebijakan-kebijakan,  termasuk kerja-kerja kepolisian. "

Inilah keberpihakan dan politik afirmasinya PDI Perjuangan terhadap Polri. Karena kami sadar betul bahwa Polri ini memang memiliki tugas yang multispektrum," ungkap Teri, panggilan akrabnya.

BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Ditusuk, Komentar Fadli Zon dan Fahri Hamzah Beda Sedikit Banget

Dia juga merespons pernyataan anggota lain yang mengkritik meroketnya anggaran Polri.

"PDI Perjuangan selalu pasang badan untuk itu," tegasnya.

Teri menjelaskan pihaknya tidak mau masuk dalam pembahasan anggaran satuan tiga di Polri, karena percaya dan cinta sama Korps Bhayangkara.

Arteria Dahlan pun sempat menyampaikan beberapa hal yang kemudian dianggap Sahroni di luar fungsi pengawasan terkait anggaran.

"Arteria, karena ini fungsi pengawasan jangan melibatkan di luar fungsi pengawasan (anggaran)," ujar Roni, panggilan legislator Dapil III DKI Jakarta itu.

Politikus muda berdarah Minang itu lantas melanjutkan bahwa apa yang disampaikannya merupakan contoh dan masih terkait anggaran.

Lalu, Arteria Dahlan kembali menyampaikan berbagai pandangan. Hingga akhirnya, ia kemudian mengucap terima kasih kepada Polri, yang dinilai begitu responsif ketika Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani terkena masalah beberapa waktu lalu.

"Kami terima kasih kemarin kami punya masalah, yang Ibu Puan Maharani,  begitu responsif yang dibantu sama teman-teman kepolisian, tetapi bagaimana dengan yang lain kami juga mohon diberikan pelayanan yang hampir sama," kata Teri.

Kemudian, kata dia, bagaimana pula terkait serangan ancaman ideologi, politik, maupun sosial.

Namun, Roni kembali mengingatkan Arteria bahwa rapat ini terkait fungsi pengawasan anggaran.

Roni menambahkan untuk persoalan lain di luar anggaran, silakan disampaikan pada rapat kerja Rabu nanti.

"Pak Arteria, sekali lagi ini fungsi pengawasan terkait anggaran. Terkait dengan proses yang lain, mohon kiranya pada saat rapat kerja pengawasan. Mohon maklum," kata Roni dari meja pimpinan.

Setelah itu, Roni memberi kesempatan kepada anggota Komisi III DPR Santoso menyampaikan tanggapan terkait pemaparan Wakapolri.

Usai Santoso memberikan pandangan, Roni hendak mempersilakan Wakapolri merespons apa yang telah disampaikan para anggota.

Namun, Roni menyempatkan diri menjawab Arteria Dahlan, yang bertanya soal anggaran kepadanya. "Pak Arteria tadi nanya  masalah anggaran, saya jawab," kata Roni.

Ia menjelaskan sudah menggeluti persoalan anggaran 2009. Kepada Arteria, Roni menjelaskan bahwa terkait masalah anggaran ini, harusnya prioritas yang menjadi koreksi kepada institusi Polri adalah bagaimana mendukung atau melihat pada faktor-faktor kekurangan yang dimiliki oleh polisi.

"Jangan pada masuk ke dalam, inti masuk ke dalam rumahnya. Ini mencakup bagian dari internal di dalamnya. Jangan sampai anggaran terkait masalah hubungan parpol atau dengan pimpinannya. Ini menyikapi jangan sampai mencampuri urusan terkait anggaran," tambah Roni.

Lantas Roni pun memberikan waktu kepada Gatot untuk merespons pertanyaan, kritik, dan masukan dari para anggota Komisi III DPR.

"Sebelum saya memberikan Pak Wakapolri waktu untuk penjelasan,  saya perpanjang lagi (rapat) 10 menit untuk Pak Wakapolri menjawab pertanyaan para anggota yang terhormat," kata Roni.

Namun, Arteria kembali menyela pernyataan Roni.  "Tapi sebenarnya Pak Ketua, saya sebenernya membahas anggaran tetapi Pak Ketua ini sudah berprasangka dulu. Padahal yang saya katakan ini angka-angka semua," kata politikus berlatar belakang pengacara itu.

"Saya setujuin dulu 10 menit ya, terima kasih," lanjut Roni mengetok palu rapat.

Namun, Arteria kembali menyela setelah Roni mengetok perpanjangan waktu rapat.

"Jadi jangan terlalu diiniin Pak Ketua, ini saya (soal) angka-angka semua," klaim Arteria.

Roni lantas menimpali pernyataan Arteria,  legislator dari Dapil VI Jawa Timur (Tulungagung, Kediri, dan Blitar) itu.  

"Saya paham, tetapi angka yang berkaitan dengan program kritisi pada Polri. Jangan pada faktor yang lain, begitu Pak Arteri," lanjut Roni.

"Jadi, kalau begini saya kan juga enggak nyaman dipimpin sama Pak Ketua. Orang lagi bicara anggaran dibilang saya bicara pengawasan," timpal Arteria.

Namun, Roni yang juga politikus Partai Nasdem ini menegaskan bahwa sebagai pimpinan rapat  berhak memberitahu anggota soal agenda yang dilakukan dalam raker itu.

"Saya sebagai pimpinan saya berhak menyampaikan kepada Saudara Arteria,  dan menjelaskan bahwa ini adalah fungsi pengawasan anggaran bukan pada fungsi pengawasan pada saat rapat kerja," kata Roni.

Setelah itu, Sahroni mempersilakan Gatot untuk berbicara. (boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler