jpnn.com, SEMARANG - Kasubdit Pendidikan Etika dan Budaya Politik Cahyo Ariawan mengatakan, pemilih muda harus diberi pemahaman politik menjelang Pemilu dan Pilpres 2019.
Menurut dia, pemahaman politik merupakan hal penting agar para calon pemilih muda memberikan hak suara dengan baik.
BACA JUGA: Rakyat Mudah Lupa, Jokowi Tak Takut Mengobral Janji
“Selain itu, agar mereka melakukan pilihan-pilihan atas dasar pertimbangan akal sehat dan daya kritis atas situasi politik yang dikehendakinya yaitu mengarah pada perwujudan stabilitas politik, sosial dan ekonomi," ujar Cahyo dalam dialog dan pendidikan politik bagi masyarakat di Gets Hotel Semarang, Kamis (14/3).
Dialog itu sendiri memang dikhususkan untuk memberikan pemahaman politik kepada generasi milenial.
BACA JUGA: Eriko Anggap PSI Ingin Ambil Momen di Tikungan
Cahyo menambahkan, pemahaman politik menjadi suatu kebutuhan agar calon pemilih muda memiliki kesadaran akan pentingnya politik untuk masyarakat dan negara.
Cahyo menegaskan, pemilih muda merupakan harapan untuk memberi warna yang jernih di dalam sistem politik dan demokrasi Indonesia.
BACA JUGA: Meredam Tensi Politik Jelang Pemilu, PKB Luncurkan Program Nusantara Bertauhid
"Pemerintah telah berupaya melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan politik yang mendorong agar jumlah partisipasi politik masyarakat dalam menyukseskan pemilu akan terus meningkat," tegas Cahyo.
Cahyo berharap generasi muda menjadi pemilih yang cerdas berpolitik serta dapat menjadi agen perubahan. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanpa Beban Jelang Debat, Kiai Maruf Perkuat Dukungan di Banten
Redaktur & Reporter : Ragil