JELANG pernikahannya dengan Emil Dardak, Arumi Bachsin merasa lebih tenang. Meski begitu, Bintang sinetron dan presenter ini mengaku, jelang pernikahan yang rencananya akan dilangsungkan Agustus mendatang, dirinya kerap berselisih dengan kekasihnya itu. Meski begitu, dia menganggap hal tersebut bukan jadi penghalang untuk mereka bersatu.
Menurut Arumi, semakin banyak bertengkar maka kedua pemikiran saling terbuka. "Berantem sendiri harus, kalau baik terus nanti lupa punya pacar," kata Arumi.
Bahkan, kata Arumi, soal persiapannya menikah, pihak keluarga sangat membantu. Sehingga, banyak persiapan menikahnya di bulan Agustus mendatang sudah ditangani oleh keluarga. "Keluarga saya memang mau repot untuk bantu persiapan nanti," ucapnya.
Salah satunya, soal pilih jenis undangan. Arumi mengakui, sudah memesan banyaknya undangan. Bahkan, pihak keluarga sudah mengurus soal persiapan panitia penerimaan tamu dan yang mengurusi undangan nanti.
Soal siapa saja yang akan di undang, Arumi mengaku, sudah pasti besar. Alasannya, Emil sendiri punya teman, ditambah undangan dari pihak kedua orang tua. "Enggak dibatasin, terutama yang berjasa pasti diundang. Kan menikah itu momen kita bertemu supaya enggak lose contact. Semakin banyak orang yang datang itu kehormatan buat kita," ucapnya.
Dan yang lebih menariknya, pernikahan yang tersisa waktu tiga bulan itu, Arumi mengaku, sudah memilih busana pernikahan. Intinya, gaun pernikahan yang dipilih memiliki konsep tradisional. "Baju sudah fix, tinggal tunggu jadi fittingnya. Konsepnya, tradisional," tambah Arumi.
Menyangkut masa depan pendidikannya nanti, Arumi menjelaskan, pernikahannya bukan sebagai penghalang dia berkarir di dunia pendidikan. Apalagi, Emil dikenal sangat menyukai pendidikan. "Mas Emil dan keluarga besar sudah kebiasaan, selang-seling, menikah kalau sudah selesai gantian istrinya, pendidikan enggak kenal umur, yang penting bukan ilmunya saja, tapi kerangka berpikir," kata mahasiswi semester 4, Inti Collage, jurusan Bussiness Management.
Hanya saja, Arumi enggan mengomentari soal rencana momongannya nanti. Menurut dia, yang perlu dibahas adalah persiapan pernikahan dulu. "Nikah aja belum kebayang," ucapnya. (dny)
Menurut Arumi, semakin banyak bertengkar maka kedua pemikiran saling terbuka. "Berantem sendiri harus, kalau baik terus nanti lupa punya pacar," kata Arumi.
Bahkan, kata Arumi, soal persiapannya menikah, pihak keluarga sangat membantu. Sehingga, banyak persiapan menikahnya di bulan Agustus mendatang sudah ditangani oleh keluarga. "Keluarga saya memang mau repot untuk bantu persiapan nanti," ucapnya.
Salah satunya, soal pilih jenis undangan. Arumi mengakui, sudah memesan banyaknya undangan. Bahkan, pihak keluarga sudah mengurus soal persiapan panitia penerimaan tamu dan yang mengurusi undangan nanti.
Soal siapa saja yang akan di undang, Arumi mengaku, sudah pasti besar. Alasannya, Emil sendiri punya teman, ditambah undangan dari pihak kedua orang tua. "Enggak dibatasin, terutama yang berjasa pasti diundang. Kan menikah itu momen kita bertemu supaya enggak lose contact. Semakin banyak orang yang datang itu kehormatan buat kita," ucapnya.
Dan yang lebih menariknya, pernikahan yang tersisa waktu tiga bulan itu, Arumi mengaku, sudah memilih busana pernikahan. Intinya, gaun pernikahan yang dipilih memiliki konsep tradisional. "Baju sudah fix, tinggal tunggu jadi fittingnya. Konsepnya, tradisional," tambah Arumi.
Menyangkut masa depan pendidikannya nanti, Arumi menjelaskan, pernikahannya bukan sebagai penghalang dia berkarir di dunia pendidikan. Apalagi, Emil dikenal sangat menyukai pendidikan. "Mas Emil dan keluarga besar sudah kebiasaan, selang-seling, menikah kalau sudah selesai gantian istrinya, pendidikan enggak kenal umur, yang penting bukan ilmunya saja, tapi kerangka berpikir," kata mahasiswi semester 4, Inti Collage, jurusan Bussiness Management.
Hanya saja, Arumi enggan mengomentari soal rencana momongannya nanti. Menurut dia, yang perlu dibahas adalah persiapan pernikahan dulu. "Nikah aja belum kebayang," ucapnya. (dny)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dimas Anggara Beruntung Bawa Sambal ke Paris
Redaktur : Tim Redaksi