jpnn.com - Tidak banyak film yang menceritakan tentang kuliner. Pun halnya dengan film yang mengisahkan persahabatan dan cinta di usia 30-an. Dua tema itu dilebur dalam film Aruna dan Lidahnya. Sutradara Edwin menjelaskan, hal itu merupakan alasan kuat yang melandasinya menggarap novel karya Laksmi Pamuntjak tersebut menjadi film.
Tokoh sentralnya, Aruna, seorang epidemiolog berusia 35 tahun yang hobi makan. Lalu, ada rekan kerjanya, Farish, serta Bono dan Nadezhda alias Nad, dua sahabat baik Aruna. Tokoh itu diperankan Dian Sastrowardoyo (Aruna), Oka Antara (Farish), Nicholas Saputra (Bono), dan Hannah Al Rashid (Nad).
BACA JUGA: Dian Sastro Habiskan Belasan Mangkok Sekali Take
Di Aruna dan Lidahnya, empat tokoh tersebut diceritakan berusia 30-an tahun. Mereka sama-sama melajang. Edwin menilai, tema itu asyik untuk dikupas lebih lanjut.
''Anggapan di sini, usia kepala tiga udah stabil. Mantap, sudah berkeluarga. Padahal, ya enggak jauh beda dengan yang usia 20-an atau remaja. Masih ada masalah,'' paparnya ketika mengunjungi redaksi Jawa Pos pada 3 Agustus lalu.
BACA JUGA: 22 Menit: Angkat Sisi Humanistis Pasukan Antiteror
Di film produksi Palari Films tersebut, petualangan makan-makan itu meliputi empat kota. Yakni, Surabaya, Pamekasan, Singkawang, dan Pontianak. Di Surabaya, mereka memburu rawon, rujak soto, soto, nasi cumi, hingga kacang kowa. ''Ini syuting paling enak, paling kenyang lah. Saya juga sekalian pulang kampung pas ke sini (ke Surabaya, Red),'' ucap Edwin.
Dia mengungkapkan, proses pengambilan gambar selama makan dibuat sangat natural. Tidak ada setting-an. ''Organic banget, sewajarnya kita kalau makan. Nggak harus makan yang cantik atau jaim,'' papar Hannah Al Rashid, pemeran Nad. ''Meski kalau dilihat lagi, ih muka gue jelek amat waktu makan,'' lanjutnya.
BACA JUGA: Teaser Trailer Aruna & Lidahnya Pamer Kuliner Nusantara
Hannah menceritakan, proses syuting berlangsung sangat lancar. Mantan atlet bela diri itu menuturkan, dirinya hanya mengalami kesulitan ketika harus makan makanan pedas. ''Pas take, gue senyum-senyum. Begitu cut, bingung cari air karena kepedasan,'' imbuh Hannah.
Bagian yang paling menantang justru ''menjelma'' jadi Nadezhda -penulis bidang gaya hidup yang punya selera selangit, cerdas, cantik, dan super-percaya diri. Saking sempurnanya, di novel, Aruna membandingkan dirinya dan Nad bak popcorn bertemu sampanye. Terbanting. Sepanjang syuting, Hannah justru sangat tidak percaya diri.
''Rasanya, karakter gue ketuker sama Dian. Dia lebih pas sama peran ini, sementara gue lebih bisa relate ke Aruna,'' ujarnya. Hannah, yang lebih sering berakting sebagai seorang tomboi dan adegan aksi, harus bekerja ekstrakeras. ''Tokoh Nad ini adalah tipe cewek yang bisa bikin para cowok menoleh tiap masuk ruangan. Di luar comfort zone gue pokoknya,'' lanjutnya. Aruna dan Lidahnya bakal tayang mulai 27 September. (fam/ana/c17/jan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buffalo Boys Pionir Gado-Gado Western
Redaktur & Reporter : Adil