jpnn.com, JAKARTA - Puncak arus balik lebaran diperkirakan akan berlangsung hari ini (29/6). Hingga malam tadi (28/6) kendaraan pemudik mulai memadati ruas-ruas jalan menuju Jakarta.
Kepadatan mulai terasa sejak petang. Pada pukul 19.30, kepadatan mulai terlihat di ruas tol Karawang Barat KM 47 - KM 42 arah Jakarta.
BACA JUGA: Tol Fungsional Tuntas sebelum Musim Mudik 2018
Di KM 42, kendaraan sangat padat keluar masuk ke rest area. Dari arah selatan, kepadatan terjadi di ruas Cimanggis terutama KM 18 hingga 19. Dari arah timur, kepadatan mulai membayangi Dawuan Km 69 sampai ke Karawang Timur.
Meski demikian, tidak hanya lalu lintas arah Jakarta saja yang padat, ruas tol Jagorawi justru dipadati kendaraan yang menuju ke arah selatan menuju Puncak ataupun sekitarnya.
BACA JUGA: Hati-Hati, Ada Longsor di Jalur Gumitir!
Operator Jasa Marga Dhimas mengungkapkan bahwa sejak pukul 21.00 mulai diberlakukan sistem satu arah. “Mulai dari Ciawi hingga pos Polingga padat arus prioritas ke arah selatan,” katanya.
Sementara itu, pemerintah akan mulai membuka ruas tol darurat atau jalur tol fungsional sejak hari ini pukul 06.00 pagi untuk satu arah menuju Jakarta.
BACA JUGA: Pemudik Diperkirakan Kembali Hari Sabtu dan Minggu
Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa menuturkan, sejak kemarin arus balik memang sudah terasa. Namun, dia memprediksi kepadatan bakal naik signifikan mulai besok (30/6).
”Akan lebih meningkat karena truk juga sudah masuk,” ungkap perwira tinggi Polri yang biasa dipanggil Royke itu.
Kenaikan jumlah kendaraan akan terus terjadi sampai puncak arus mudik pada Minggu (2/6).
Menurut Royke itu sangat mungkin terjadi lantaran Senin (1/7) pemudik sudah harus kembali bekerja. Baik yang pegawai swasta maupun pegawai negeri. ”Senin sudah masuk,” ujarnya.
Sejauh ini, Korlantas Polri masih mengandalkan contraflow sebagai strategi mengurai kepadatan lalu lintas (lalin). Khususnya pada rusa tol Jakarta – Cikampek.
Antrean kendaraan yang mengular hingga puluhan kilometer di Gerbang Tol Cikarang Utama (GT Cikarut) pada puncak arus mudik menjadi atensi.
”Agar tidak terjadi penumpukan (kendaraan) di Cikarut ada pengalihan arus, ada contraflow,” jelas Royke.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu pun mengungkapkan, contraflow juga dilakukan untuk menghindarkan kendaraan dari rest area.
Yakni rest area pada kilometer 66, kilometer 55, dan kilometer 42. Berkaca pada arus mudik, Korlantas Polri melakukan itu untuk meminimalisir potensi kepadatan di sekitar rest area.
”Istirahat sampai dua jama sementara yang lain ingin gentian. Itu numpuk, makanya untk menghindari rest area kami gunakan contraflow,” terang Royke.
Melihat potensi kepadatan lalin sepanjang arus mudik, Korlantas Polri meminta agar para pengusaha yang mengandalkan truk sebagai sumber pemasukan untuk menahan diri.
Meski judah separate goal waktu Royke berharap besar mereka memundurkan operasional sampai arus balik tuntas.
”Berikan toleransi tiga hari terakhir. Jumat, Sabtu, Minggu memberikan keleluasaan kepada pemudik,” ungkapnya.
Dengan begitu, Korlantas Polri dapat mengambil langkah untuk mengarahkan truk ke jalan lain. Royke menyebutkan bahwa ada opsi mengalihkan arus lalin truk ke jalur pinggir.
”Kami tampung di kantong-kantong parkir dulu. Seperti di Jalur Pantura, Jalur Timur, dan Jalur Selatan,” jelasnya.
Dia yakin kantong-kantong parkir yang tersedia memadai. Apalagi untuk truk yang diarahkan ke Jalur Pantura. (tau/syn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awal Arus Balik, 8 Ribu Orang Diprediksi Masuk Batam
Redaktur & Reporter : Soetomo