Arus Kas Operasi Waskita Karya Surplus Rp9 Triliun

Kamis, 19 Maret 2020 – 18:22 WIB
Kantor Waskita Karya. Foto dok Waskita

jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Pesero) Tbk atau WSKT mencatatkan arus kas operasi positif Rp9 Triliun sepanjang 2019.

Jumlah tersebut tumbuh sebesar 125 persen dibandingkan pencapaian 2018 sebesar Rp4 triliun.

BACA JUGA: Fitch Ratings Tingkatkan Peringkat Outlook Waskita Karya Menjadi Stabil

"Sepanjang 2019, Waskita Karya sukses menambah pundi-pundi kas sebesar Rp44 triliun yang berasal dari pembayaran proyek dengan skema turnkey sebesar Rp22 triliun, proyek konstruksi lain sebesar Rp15,9 triliun, dan pengembalian piutang dana talangan tanah sebesar Rp5,8 triliun," ujar Director of Finance WSKT Haris Gunawan.

Adapun kas Waskita Karya per akhir 2019 tercatat sebesar Rp9,26 Triliun.

BACA JUGA: Pelindo III dan Waskita Karya Bagikan 1.000 Injil di Kupang

Emiten yang bergerak di industri jasa konstruksi dan investasi infrastruktur ini juga mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp1,03 Triliun untuk tahun buku 2019.

Pencapaian laba bersih tersebut ditopang oleh capaian total pendapatan usaha sebesar Rp31 Triliun. Segmen usaha jasa konstruksi dan beton precast masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, di mana masing-masing mencatatkan pendapatan sebesar Rp28,6 Triliun dan Rp1,9 Trilun.

BACA JUGA: Waskita Terima Pembayaran Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Sebesar Rp6,2 Triliun

Lebih lanjut, per 31 Desember 2019 WSKT mencatatkan nilai total aset sebesar Rp122,6 Triliun, total liabilitas sebesar Rp93,5 Triliun, dan total ekuitas sebesar Rp29,1 Triliun.

Selama 2019, WSKT berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp26 Triliun, di mana 34,7% berasal dari proyek pengembangan bisnis, 46,1% berasal dari proyek BUMN, dan sisanya disumbang oleh proyek pemerintah dan proyek swasta.

Adapun beberapa proyek prestisius yang didapatkan oleh Waskita Karya pada 2019 antara lain proyek Jalan Tol Prabumulih – Muara Enim dengan nilai sekitar Rp4,5 Triliun, renovasi Masjid Istiqlal dengan nilai Rp443 Miliar, pengembangan Bandara Juanda dengan nilai Rp623 Miliar, dan pembangunan Bendungan Leuwikeris paket 4 sebesar Rp297 Miliar.

WSKT juga merealisasikan belanja modal sebesar Rp19,4 Triliun sepanjang 2019. Sekitar 79% dari total belanja modal dialokasikan untuk investasi jalan tol yang dimiliki oleh anak usaha WSKT yaitu PT Waskita Toll Road (WTR).

Saat ini, WTR tengah menyelesaikan pembangunan sekitar 7 dari 16 ruas tol yang dimiliki konsesinya, sementara sekitar 9 ruas tol lainnya telah beroperasi.

Pada 18 Desember 2019, WSKT juga berhasil melakukan pelepasan konsesi untuk 2 ruas jalan tol yaitu Tol Solo – Ngawi dan Tol Ngawi – Kertosono melalui penandatanganan Sales & Purchase Agreement dengan investor jalan tol asal Hong Kong, Kings Key Ltd. dengan total nilai transaksi sebesar Rp2,4 Triliun.

“Pelepasan konsesi jalan tol masih menjadi fokus WSKT untuk 2020. Tahun lalu kami sukses melepas dua ruas dan pada 2020 kami menargetkan pelepasan setidaknya 6 ruas tol lagi. Selain itu kami juga menargetkan perolehan kas masuk sekitar Rp10 Triliun dari proyek turnkey, dan sudah cair dari Japek Elevated pada Maret sebesar Rp6,2 triliun, selain itu perseroan menargetkan kas masuk sekitar Rp18 Triliun dari proyek konstruksi lainnya,” tandas Haris.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler