jpnn.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Waskita) mendapatkan peringkat 'A(idn) dengan outlook stabil' dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings, di mana sebelumnya mendapat peringkat A(idn) dengan outlook negatif.
Director of Finance Waskita Karya Haris Gunawan menyambut baik peningkatan outlook tersebut.
BACA JUGA: Pelindo III dan Waskita Karya Bagikan 1.000 Injil di Kupang
“Perubahan outlook dari Fitch Ratings dari negatif menjadi stabil menunjukkan strategi yang dilakukan Waskita Karya untuk menjaga kondisi keuangan telah berjalan dengan baik dan Waskita Karya mampu memenuhi segala kewajibannya.” jelas Haris.
Haris menuturkan, peningkatan outlook dari negatif menjadi stabil juga dipengaruhi oleh peran WSKT sebagai agen pembangunan dalam program percepatan pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Pemerintah.
BACA JUGA: Peduli Pendidikan, Waskita Karya Bangun SDM Unggul
Lebih dari 70 persen dari Rp166 triliun nilai kontrak baru WSKT selama 2015 – 2018, merupakan Proyek Strategis Nasional seperti Jalan Tol, Bendungan, Light Rail Transit (LRT), dan Bandar Udara.
Selain itu, WSKT melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) juga terlibat sebagai investor pada 18 konsesi jalan tol dengan total Panjang lebih dari 1,000 KM.
BACA JUGA: Triwulan III 2019, Waskita Karya Garap Kontrak Baru Rp 15,12 Triliun
Lebih lanjut, keberhasilan program divestasi jalan tol WSKT dan potensi penerimaan kas di akhir 2019 juga diyakini menjadi katalis perbaikan outlook WSKT.
Pada 18 Desember 2019 lalu, WTR telah berhasil melakukan divestasi ruas tol Solo – Ngawi dan ruas tol Ngawi – Kertosono kepada investor dari Hong Kong dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,4 Triliun.
Selain itu. Waskita Karya juga menargetkan penerimaan pembayaran dari beberapa proyek infrastruktur yang dikerjakan dengan skema turnkey serta pembayaran pengembalian dana talangan tanah dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
“Per hari ini, Waskita Karya telah menerima sekitar Rp7,8 Triliun dari pembayaran proyek turnkey serta pengembalian dana talangan tanah dari LMAN sekitar Rp4,5 Triliun. Sebagian besar arus kas masuk akan kami gunakan untuk melunasi pinjaman kepada kreditur," tutur Haris.
Hingga akhir 2019, Waskita Karya menargetkan tambahan kas masuk sebesar Rp14 triliun yang berasal dari beberapa proyek jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang dikerjakan secara turnkey.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy