jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Ponsel Aris Wahyudi selaku pengelola laman www.nikahsirri.com menepis tudingan yang menyebut situs layanan nikah siri dan lelang keperawanan itu mempraktikkan prostitusi terselubung. Dia berdalih situs yang dikelolanya berupaya mempertemukan kedua pihak, untuk selanjutnya menikah sesuai ketentuan Islam.
Arwah -akronim untuk nama panggilan Aris Wahyudi- mengatakan, saat ini sudah ada beberapa orang yang mendaftar sebagai mitra. Istilah mitra berarti orang yang siap dinikahi secara siri maupun keperawanannya dilelang.
BACA JUGA: Waspada! Situs Nikah Siri Hanya Kedok Prostitusi
"Misalnya, ada mahasiswi yang kesulitan keuangan. Padahal, ada yang 'nganggur' pada dirinya. Itu bisa kami fasilitasi," jelasnya.
Dia meyakini program itu bukan sebuah pelanggaran hukum. Aris mengakui bahwa istilah lelang keperawanan memang belum lazim.
BACA JUGA: Fasilitasi Lelang Keperawanan untuk Entaskan Kemiskinan
Menurutnya, di masyarakat Jawa ada istilah bukak klambu yang hampir sama dengan proses lelang keperawanan. Arwah menegaskan, justru pengentasan kemiskinan melalui lelang keperawanan dan nikah siri menjadi platform partainya.
“Kami satu grup antara Partai Ponsel dan nikahsirri.com. Jadi kami ini kan Partai Ponsel, partai politik. Kami punya program, program pengentasan kemiskinan yaitu lewat nikahsirri.com,” ujarnya.(wan/c6/ang/jpr)
BACA JUGA: Awas, Portal Nikah Siri Berpotensi Timbulkan Masalah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Virgin Wanted untuk Pria Berduit
Redaktur & Reporter : Antoni