Ary Ginanjar: Bicara ASN Adalah Soal SDM BerAKHLAK

Selasa, 06 Juni 2023 – 14:30 WIB
Ary Ginanjar Agustian mengatakan seharusnya BPSDM Kemendagri merancang tentang kualitas ASN agar memiliki core values BerAKHLAK. Foto: dok. ESQ

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendagri seharusnya tidak hanya bicara anggaran atau sistem dalam mengembangkan kompetensi ASN.

Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian mengatakan seharusnya BPSDM Kemendagri merancang tentang kualitas ASN agar memiliki core values BerAKHLAK.

BACA JUGA: ASN Kemenkeu Diminta Perkuat Fondasi Budaya Kerja dengan Core Values BerAKHLAK

"BPSDM jangan hanya bicara soal strategi, anggaran, sistem, namun bicara mengenai ASN adalah bicara manusia-manusianya," kata Ary, dalam Rakornas BPSDM Tahun 2023 bertajuk Kolaborasi ASN Unggul Mewujudkan Visi Nasional dan Daerah di Jakarta, Senin (5/6).

BerAKHLAK adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

BACA JUGA: Pemprov Kalteng Menjadi Juara 1 Nasional Nilai Harmonis dalam BerAKHLAK

Ary menjelaskan, pada kondisi saat ini yang sedang mengalami guncangan VUCA, yaitu perubahan terjadi begitu cepat, kehidupan penuh dengan ketidakpastian, dan aturan yang dibuat begitu banyak sehingga menjadi kompleks serta penuh ambigu.

Maka diperlukan fondasi yang kokoh untuk mempertahankan ASN dan Indonesia guna mencapai visi Indonesia Emas 2045, yaitu dengan memiliki core purpose (tujuan-tujuan dasar) dan core values (nilai-nilai dasar).

BACA JUGA: 65 Peserta dari 4 Negara Mengikuti Training ESQ Ary Ginanjar di Swiss

"yang dibutuhkan SDM yang agility, sanggup menghadapi berbagai perubahan. Change agility, mental agility, people agility, learning agility, dan result agility,” imbuh Ary.

Dalam sesi BerAKHLAK untuk transformasi ASN ini, Ary mengajak BPSDM untuk bersungguh- sungguh membuat keputusan mengubah yang selama ini keliru.

"Saat ini adalah era informasi, semua dapat berubah dengan cepat. Sehingga yang dibutuhkan adalah meluaskan hati, bukan kepala," tuturnya.

Ary melanjutkan dengan membagikan lima level sosio kultural ASN. Pertama adalah dependent yang hanya fokus kepada orang lain untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

Dua adalah ego independent yaitu fokus dengan ego pribadi. Pada level ketiga, fokusnya kepada orang lain dan lingkungan sosial untuk dirinya yakni socio dependent.

Level keempat, yaitu intra independent, di sinilah level dimana ASN memiliki prinsip dan nilai-nilai yang diyakini.

Lalu, pada level lima adalah interdependent (noble purpose), ASN fokus untuk memberikan kontribusi kepada lingkungan sosial dan masyarakat. Inilah Bangga Melayani Bangsa.

Sementara itu, Wakil Kemendagri John Wempi Wetipo menyebut bahwa peran BPSDM sangat penting untuk kemajuan bangsa Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Indonesia performa dalam kancah global perlu ditingkatkan melihat dari daya saing yang rendah. Dan peningkatan global ini banyak bergantung kepada sumber daya manusia. Yang menjadi perhatian khusus BPSDM," ucapnya. (jlo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler