Arzeti Bilbina Ingatkan Para Ibu Agar Teliti Memilih Kemasan Plastik

Jumat, 06 Agustus 2021 – 15:55 WIB
Arzeti Bilbina dan Arist Merdeka Sirait. Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Artis sekaligus anggota DPR RI Komisi IX, Arzeti Bilbina mengingatkan ibu-ibu agar lebih peduli dengan kesehatan anak.

Dia berkomitmen terus mengedukasi masyarakat, utamanya ibu-ibu agar peduli terhadap racun Bisphenol A atau BPA pada kemasan plastik.

BACA JUGA: Peringati Hari Anak Nasional, Arzeti dan Arist Merdeka Kompak Ingatkan Hal Ini

Tak hanya itu, Arzeti juga membawa masalah BPA ke rapat kerja dewan, mengingat Komisi IX merupakan mitra kerja Badan Pengawas Obat Makanan dan Minuman (BPOM).

"Kami mengapresiasi pihak BPOM yang secara responsif membahas masalah BPA ini," kata Arzeti saat menjadi bintang tamu podcast P@S ASIK yang dipandu Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait, baru-baru ini.

BACA JUGA: Praktisi Media Minta Arzeti Jangan Ikut Sebar Hoaks BPA Galon Guna Ulang

Dia mengatakan bahwa BPOM telah tiga kali FGD (Forum Group Discusion) khusus membahas BPA. "Kami berharap BPOM Segera memberi label peringatan konsumen pada kemasan plastik yang mengandung BPA,” tuturnya.

Menurut wanita kelahiran 4 September 1973 ini, hasil uji terhadap kemasa plastik masih di bawah ambang batas, yakni 0,03 BPJ. Sedangkan ambang batas tolerasi yang ditetapkan BPOM sebesar 0,6 BPJ.

BACA JUGA: Arzeti Bilbina Dukung BPOM Beri Label Peringatan pada Kemasan Plastik

"Untuk bayi, balita dan janin harus free BPA, yakni 0 BPJ. Kita tidak berani mengambil risiko atau biar aman diberi label seperti pada susu kental manis yang berbunyi tidak cocok untuk bayi," ujarnya.

Arist Merdeka Sirait menambahkan bahwa pihaknya mendesak BPOM sebagai regulator segera memberi label peringatan konsumen terhadap kemasan plastik makanan dan minuman mengandung BPA.

"Label peringatan konsumen perlu dicantumkan untuk melindungi masa depan bayi, balita dan janin yang dikandung oleh ibu hamil agar tidak terpapar zat berbahaya," kata Arist.

Sebab, kata dia, zat berbahaya itu dapat mengakibatkan terganggunya hormonal perkembangan organ tubuh. "Bahkan, mempengaruhi perilaku serta gangguan kanker di kemudian hari," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler