jpnn.com - WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyebutkan rencana membuka kembali kedutaan besar Amerika Serikat di Kuba sebagai sebuah langkah bersejarah. Pasalnya, selama setengah abad AS tidak memiliki kedutaan besar di negara itu.
Situs time.com menulis, meski rencana pembukaan kembali kedubes pada 20 Juli 2015 semakin dekat, Obama terus meminta Kongres AS untuk mengakhiri embargo perdagangan dengan negara pulau itu.
BACA JUGA: Pria Berkursi Roda Merampok Bank, Kini Masih Buron
"Ini merupakan langkah bersejarah dalam usaha kita menormalkan hubungan dengan pemerintah serta rakyat Kuba," kata Obama di Gedung Putih dalam siaran yang juga disiarkan secara langsung oleh televisi Kuba.
"Kita akan membuka babak baru dengan tetangga kita," terang Obama.
BACA JUGA: Feri Terbalik Diempas Ombak, Semua ABK Selamat tapi 36 Penumpang Tewas
Pembukaan kembali kedutaan besar hanya sebuah langkah terbaru untuk mengembalikan hubungan baik yang berlangsung sejak Desember tahun lalu. Ketika itu Obama mengumumkan AS akan menormalkan hubungan diplomatik dengan negara komunis itu. Pemerintah Amerika juga sudah menghapur Kuba dari daftar teror. Sementara itu Menteri Luar Negeri AS John Kery akan mengunjungi negara itu pada akhir musim panas, setelah pembukaan kembali Kedubes AS.
Meski begitu, dari sejumlah calon presiden dari Partai Republik, cuma Senator Kentucky, Rand Paul yang mendukung Obama. Kongres yang dipimpin oleh Partai Republik juga menentang rencana untuk menyudahi embargo dagang. Anggota Kongres juga akan menghalangi langkah Obama terkait Kuba.
BACA JUGA: Alhamdulillah di Bulan Suci Ramadan Ini, Pangeran Alwaleed Donasikan Rp 426 Triliun Hartanya
Obama sendiri mengutip pernyataan politisi terkenal Partai Republik, mantan sekretaris George W. Bush, Carlos Gutierrez yang menulis di sebuah kolom New York Times bulan Juni lalu. Gutirrez mengaku telah mengubah pandangannya dan kini berbalik mendukung normalisasi hubungan (AS dan Kuba).
Obama mengatakan tidak ada yang berharap Kuba berubah dalam satu malam namun ia percaya kebijakan hubungan baru ini akan meningkatkan ketertarikan Amerika dan menumbuhkan demokrasi di Kuba.
"Seperti inilah perubahan itu," ujar Obama.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 54 tahun Terputus, Hubungan AS dan Kuba Segera Kembali Harmonis
Redaktur : Tim Redaksi