jpnn.com - Xiaomi Corp akhirnya bisa berbisnis dengan tenang setelah muncul rencana Departemen Pertahanan AS menghapus mereka dari daftar hitam pemerintah.
Berdasarkan informasi dari berkas pengadilan, pemerintah AS dan Xiaomi sepakat untuk menyelesaikan proses pengadilan yang masih berlangsung tentang ketegangan antara keduanya.
BACA JUGA: Xiaomi Mi Pad 5, Tablet Anyar dengan Spesifikasi Gahar
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Emily Horne menyatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sangat prihatin tentang potensi investasi di negara tersebut di perusahaan yang berkaitan dengan militer China dan berkomitmen penuh untuk menekan perusahaan seperti itu.
Sementara itu, juru bicara Xiaomi menyatakan mereka memantau perkembangan terkini, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
BACA JUGA: Kabar Duka, Bocah 8 Tahun Tewas Mengenaskan, Tertelungkup Dekat Batang Pohon
Juru bicara Departemen Kehakiman dan Departemen Pertahanan AS tidak memberikan pernyataan atas kasus tersebut.
Pemerintah AS, saat masih dipimpin Presiden Donald Trump, menaruh Xiaomi di daftar hitam karena menduga perusahaan tersebut berafiliasi dengan militer China.
BACA JUGA: Xiaomi Bakal Kenalkan Ponsel Kamera Depan Bawah Layar Tahun Ini?
Tujuh perusahaan asal China lainnya juga masuk dalam daftar hitam AS.
Xiaomi membalas tuduhan tersebut ke pengadilan, menyatakan bahwa yang dilakukan AS melanggar hukum dan inkonstitusional serta membantah afiliasi dengan militer China. (reuters/ant/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk Daftar Hitam AS, Xiaomi Melawan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha