NEW YORK - Sulitnya mengevakuasi korban reruntuhan gedung membuat para peneliti di AS memutar otak. Kini mereka telah menemukan solusi untuk menolong orang-orang yang terimpit, yakni dengan menggunakan robot ular yang bisa blusukan di celah-celah sempit reruntuhan itu.
Video eksperimen robot ular ini telah diunggah oleh labolatorium biorobotik Universitas Carnegie Mellon. "Robot ular dapat menggunakan kebebasan mereka untuk bergerak ke berbagai sudut sehingga dapat menjangkau lokasi yang tidak bisa dicapai manusia dan mesin lain," kata peneliti Universitas Carnegie Mellon seperti dilansir BBC (29/4).
Riset dilakukan dengan menggunakan serangkaian modul robot ular terbaru yang dikembangkan oleh pusat riset berbasis di Pittsburg dalam satu dekade terakhir. Mesin dalam ular ini dirancang untuk bergerak dengan mengubah sudut penyambung yang terhubungkan dengan bagian lain dari tubuhnya.
Robot ular dapat menggapai lokasi yang tidak dapat dicapai manusia dan robot berkaki lain. Para peneliti berharap teknologi ini nantinya dapat digunakan untuk mencari orang-orang yang terperangkap dalam lokasi yang tidak bisa dijangkau anjing pencari.
Dijelaskan, simulasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan peneliti melibatkan peran anjing yang masuk melalui pipa beton menuju gedung runtuh di pusat pelatihan gawat darurat Teex Disaster City di Texas. Anjing terlatih untuk menyalak ketika mereka menemukan titik yang menarik. Ketika mereka menyalak, robot ular yang digantungkan pada tubuhnya akan terlepas.
Sebuah kamera yang terpasang pada robot kemudian akan mengirim gambar lewat jaringan kabel yang terhubung pada operator. "Kami melihat situasi yang terjadi di Bangladesh pekan lalu ketika gedung ambruk dan puing-puing menimpa segala sesuatu di bawahnya. Apapun yang dapat mempercepat proses pencarian akan sangat membantu," ungkapnya.
Namun, salah satu kendala yang dihadapi peneliti adalah gambar kamera yang terus berputar seiring dengan gerakan ular yang bergelung atau bergerak memutar. Ini membuat operator sulit menavigasi mesin. Untungnya, mereka telah memperbaiki piranti lunak sehingga video akan selalu berada pada posisi yang tepat walau sudut kamera berubah-ubah. (esy/jpnn)
Video eksperimen robot ular ini telah diunggah oleh labolatorium biorobotik Universitas Carnegie Mellon. "Robot ular dapat menggunakan kebebasan mereka untuk bergerak ke berbagai sudut sehingga dapat menjangkau lokasi yang tidak bisa dicapai manusia dan mesin lain," kata peneliti Universitas Carnegie Mellon seperti dilansir BBC (29/4).
Riset dilakukan dengan menggunakan serangkaian modul robot ular terbaru yang dikembangkan oleh pusat riset berbasis di Pittsburg dalam satu dekade terakhir. Mesin dalam ular ini dirancang untuk bergerak dengan mengubah sudut penyambung yang terhubungkan dengan bagian lain dari tubuhnya.
Robot ular dapat menggapai lokasi yang tidak dapat dicapai manusia dan robot berkaki lain. Para peneliti berharap teknologi ini nantinya dapat digunakan untuk mencari orang-orang yang terperangkap dalam lokasi yang tidak bisa dijangkau anjing pencari.
Dijelaskan, simulasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan peneliti melibatkan peran anjing yang masuk melalui pipa beton menuju gedung runtuh di pusat pelatihan gawat darurat Teex Disaster City di Texas. Anjing terlatih untuk menyalak ketika mereka menemukan titik yang menarik. Ketika mereka menyalak, robot ular yang digantungkan pada tubuhnya akan terlepas.
Sebuah kamera yang terpasang pada robot kemudian akan mengirim gambar lewat jaringan kabel yang terhubung pada operator. "Kami melihat situasi yang terjadi di Bangladesh pekan lalu ketika gedung ambruk dan puing-puing menimpa segala sesuatu di bawahnya. Apapun yang dapat mempercepat proses pencarian akan sangat membantu," ungkapnya.
Namun, salah satu kendala yang dihadapi peneliti adalah gambar kamera yang terus berputar seiring dengan gerakan ular yang bergelung atau bergerak memutar. Ini membuat operator sulit menavigasi mesin. Untungnya, mereka telah memperbaiki piranti lunak sehingga video akan selalu berada pada posisi yang tepat walau sudut kamera berubah-ubah. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 28,8 Juta Jiwa Jadi Pengungsi Di Dunia
Redaktur : Tim Redaksi