jpnn.com - Ketegangan Amerika Serikat dan Iran, memicu terganggunya produksi energi di wilayah Timur Tengah.
Imbasnya, harga patokan minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari melonjak 1,87 dolar AS menjadi menetap pada 63,05 dolar AS per barel, di New York Mercantile Exchange, setelah diperdagangkan setinggi 64,09 dolar.
BACA JUGA: Lonjakan Harga Minyak Dunia Memakan Korban Nilai Tukar Rupiah
Sementara itu, patokan harga minyak lainya, minyak mentah brent untuk pengiriman Maret melonjak 2,35 dolar menjadi ditutup pada 68,60 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Para pedagang khawatir bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat berdampak pada produksi energi di wilayah kaya minyak itu, yang menyumbang hampir sepertiga dari pasokan minyak global, kata para ahli.
BACA JUGA: Timur Tengah Memanas, Harga Minyak Mengganas
Adapun penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan dalam stok minyak mentah AS, juga memicu kenaikan harga minyak.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS pada Jumat, mengatakan bahwa persediaan minyak mentah komersial AS turun 11,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 27 Desember. Para analis telah memperkirakan penurunan hanya 5,5 juta barel.
BACA JUGA: Harga Minyak Dunia Terkerek, BBM Subsidi Jangan Ikut Naik
Seperti diketahui, Amerika Serikat menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Korps Pengawal Revolusi Pasukan Quds Islam Iran, dalam sebuah serangan udara di Baghdad pada hari Jumat (3/1), yang memicu meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. (antara/jpnn)
VIDEO: Luhut Bela Anak Buah Prabowo
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha