BACA JUGA: Wanita Tertua se-Dunia Meninggal di Usia 115
Kebijakan AS ini, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Sabtu (12/9) siang WIB, disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Philip Crowley, Jumat (11/9) waktu setempat.Oleh sejumlah pihak, langkah Washington ini dianggap sebagai sebuah pergeseran politik yang cukup signifikan
"Kami siap menjalani diskusi bilateral dengan Korea Utara
BACA JUGA: Bahas Isu Panas, Menlu Malaysia Minta Kunjungi Jakarta
Kami belum membuat keputusan (apapun) saat ini, selain bahwa memastikan kami siap untuk pembicaraan bilateral, jika itu membantu kelancaran proses (pembicaraan) enam negara," kata Crowley dalam pernyataan yang dibacakannya itu.Namun begitu, Crowley sempat membantah kalau langkah ini merupakan perubahan yang cukup signifikan dalam kebijakan (politik) AS
Meski demikian, para pengamat justru memandang ini merupakan salah satu langkah baru yang signifikan yang dilakukan AS
BACA JUGA: Bos Majalah Playboy Minta Cerai
Hal itu diungkapkan antara lain oleh John Harrison, salah seorang profesor di S Rajaratnam School of International Studies di Singapura."Salah satu hal terbesar yang diinginkan Korea Utara dalam proses pertemuan enam negara (selama ini), adalah diskusi secara langsung (empat mata) dengan AS," ungkapnya, memastikan bahwa dengan demikian kini harapan Korut itu telah tercapai, sambil menyebut langkah AS tersebut sebagai sebuah konsesi (pemberian) besar(ito/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Chevron Deal Ekspor Gas Rp 600 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi