AS Usut 1MDB, PM Najib Tidur Nyenyak di Hotel Mewah Trump

Kamis, 14 September 2017 – 06:55 WIB
PM Malaysia Najib Razak. Foto: thestar

jpnn.com, WASHINGTON - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak bertamu ke Gedung Putih untuk menemui Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa (12/9).

Kunjungan di tengah gencarnya investigasi Amerika Serikat (AS) terhadap skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) tersebut menuai reaksi beragam. Baik di Malaysia maupun di Negeri Paman Sam.

BACA JUGA: Tegas! Meksiko Usir Anak Buah Kim Jong Un

Kemarin, Rabu (13/9), Washington Post melaporkan, Najib dan rombongannya menginap di Trump International Hotel.

’’Delegasi Malaysia terlihat di salah satu hotel termewah di Washington tersebut. Keberadaan mereka terlihat jelas,’’ kata sumber Washington Post.

BACA JUGA: Tak Mempan Disanksi, Korut Bangga Bikin Dunia Marah

Selama melawat ke AS, dia dilaporkan menerima perlakuan VIP dari pemerintahan Trump. Kabarnya, itu terjadi karena Najib menginap di salah satu kamar hotel yang paling mahal di sana.

’’Mereka keluar masuk hotel. Mereka juga terlihat di area valet sambil menenteng tas-tas belanjaan,’’ ungkap sumber tersebut.

BACA JUGA: Agenda Donald Trump Hari Ini: Membunuh Mimpi 886 Ribu Anak Imigran

Sebagai tamu negara, seharusnya Najib menginap di Blair House atau guest house yang disediakan Gedung Putih untuk tamu presiden.

Namun, menurut oposisi Malaysia, dia sengaja membawa rombongannya menginap di hotel milik Trump demi mengegolkan kesepakatan.

Dengan menunjukkan kepada dunia bahwa dia berteman dengan AS, reputasinya sebagai pemimpin Malaysia akan tetap baik.

Terpisah, Sarah Huckabee Sanders, Jubir Gedung Putih, menyatakan, pihaknya tidak mengurusi hotel Najib.

’’Kami tidak mem-booking-kan hotel untuk mereka. Dan, mereka boleh menginap di mana saja,’’ ungkapnya.

Jika menginap di hotel Trump menyalahi aturan, Gedung Putih bersedia mendukung investigasi.

’’Saya ingin berterima kasih kepada Anda atas semua investasi yang Anda tanamkan di AS,’’ kata Trump dalam jumpa pers bersama setelah pertemuan.

Selasa itu Najib mengonfirmasikan pembelian 25 unit Boeing 737 dan delapan Dreamliners 787.

Nilai kontrak lima tahun tersebut diprediksi mencapai USD 20 miliar atau sekitar Rp 264,11 triliun. Seluruh pesawat itu bakal digunakan oleh Malaysia Airlines.

Trump dan Najib, tampaknya, sengaja menghindari topik korupsi. Tepatnya skandal 1MDB.

Selasa itu Gedung Putih sama sekali tidak menyinggung tentang dugaan korupsi yang melibatkan Najib dan keluarganya tersebut.

Padahal, investigasi terhadap Jho Low yang disebut-sebut sebagai orang dekat Najib sedang dikembangkan. Seluruh harta dan aset Jho Low di AS juga dibekukan.

Sebelumnya, Sanders menegaskan bahwa Trump tidak akan membahas skandal 1MDB dan investigasinya dalam pertemuan dengan Najib.

’’Investigasi yang sedang berjalan itu tidak ada urusannya dengan politik. Dan, itu tidak ada kaitannya dengan hubungan diplomatik dua negara,’’ tandasnya.

Akhir tahun ini, Trump akan membalas kunjungan Najib dengan melawat ke Malaysia. (AFP/Reuters/hep/c19/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei: Donald Trump Ancaman Terbesar Kelima Bagi Umat Manusia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler