jpnn.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump ternyata dinilai sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup manusia. Parahnya lagi, penilaian itu diberikan oleh sejumlah peraih hadiah Nobel.
Sebuah survei dilakukan pada 50 peraih Nobel dengan pertanyaan "Apakah ancaman terbesar pada umat manusia dalam pandangan Anda? Dan apakah ada yang bisa dilakukan Ilmu Pengetahuan untuk menguranginya?"
BACA JUGA: Ngeri! AS Bersumpah Bakal Hancurkan Korut
Dalam survei yang dilakukan oleh Times Higher Education dan Lindau Nobel Laureate Meetings tersebut, sebagian besar, yaitu 18 responden (34 persen) menjawab degradasi lingkungan.
Terbanyak kedua adalah perang nuklir (12 responden atau 23 persen). Ketiga, resistensi obat atau penyakit menular (empat responden atau delapan persen).
BACA JUGA: BRICS Lawan Proteksionisme AS
Keempat, keegoisan atau tidak adanya kemanusiaan (empat responden atau delapan persen). Dan kelima, yaitu Donald Trump (tiga responden, enam persen).
Responden yang menyebutkan isu lingkungan juga menyebutkan kekhawatiran tentang penyediaan makanan dan air bagi populasi yang sedang tumbuh, dan tingkat kegagalan terhadap produk yang dimodifikasi secara genetis, mengingat potensinya untuk meningkatkan hasil pertanian.
BACA JUGA: Eropa Panik, Minta AS Setop Tekan Korut
Di tempat kedua, 23 persen responden mengatakan bahwa perang nuklir merupakan ancaman terbesar bagi kemanusiaan. Dengan latar belakang ketegangan AS-Korea Utara dan tuduhan campur tangan Rusia didalamnya, ini mungkin tidak mengejutkan.
Di tempat kelima, enam persen responden mengatakan bahwa ketidaktahuan dan distorsi kebenaran adalah ancaman terbesar, dan enam persen lainnya menyebutkan ketidaktahuan para pemimpin politik sebagai ancaman - dengan dua peraih Nobel menyebutkan Donald Trump khususnya di antara ancaman terbesar.
Dr Peter Agre, yang memenangkan Nobel Price di bidang Chemistry pada tahun 2003, mengatakan Donald Trump adalah pemimpin tidak tahu apa-apa dan buruk hati.
’’Trump bisa memainkan penjahat dalam film Batman - semua yang dia lakukan itu jahat atau egois,’’ kata Dr Agre. (Daily Mail/ina/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Mulai Reda, Datang Ancaman Gas Beracun
Redaktur & Reporter : Adil