Asa Si Pembunuh Raksasa

Selasa, 31 Januari 2012 – 09:18 WIB

MIRANDA DE EBRO - Copa del Rey musim ini menyita perhatian publik Spanyol, bahkan mungkin di Eropa dan dunia. Bukan tentang tersingkirnya juara bertahan Real Madrid dari musuh abadinya, Barcelona.  Melainkan sepak terjang sensasional klub giant killer (pembunuh raksasa) bernama CD Mirandes.
 
Klub dari Segunda Division B (kasta ketiga kompetisi di Spanyol) tersebut, secara mengejutkan menembus semifinal. Sebelum Mirandes, hanya ada dua klub Segunda Division B yang mampu melakukannya. Yakni, Deportivo Logrono pada 1931 dan Figueres sepuluh tahun lalu.
 
Dalam perjalanan ke semifinal, Mirandes yang sebagian pemainnya berstatus amatir itu mengeliminasi tiga klub Liga Primera. Yakni Villarreal, Racing Santander, dan Espanyol. Kini, di empat besar, Mirandes akan kembali berhadapan dengan wakil kasta teratas(Liga Primera), Athletic Bilbao. Leg pertama dimainkan di Estadio Anduva, kandang Mirandes, dini hari nanti WIB.
 
Bilbao saat ini menempati peringkat keenam di Liga Primera atau masih satu setrip dibawah Espanyol yang disingkirkan Mirandes di perempat final. Tapi, Los Leones " sebutan Bilbao " punya sejarah bagus di Copa del Rey. Bilbao telah mengoleksi 23 gelar atau hanya kalah dua gelar dari Barcelona.
 
Bilbao juga klub yang punya kebijakan unik, yakni hanya merekrut pemain asal kawasan Basque. Tapi, itu bukan berarti materi pemain Bilbao tidak tangguh. Klub yang musim ini lolos ke babak 32 besar Europa League tersebut memiliki dua penggawa timnas Spanyol kala memenangi Piala Dunia 2010, masing-masing Fernando Llorete dan Javi Martinez, serta kapten Spanyol kala memenangi Euro U-21 tahun lalu, Ander Herrera.
 
Jangan lupakan pula, Bilbao kini ditangani Marcelo Bielsa, pelatih asal Argentina yang pernah membawa negerinya memenangi medali emas Olimpiade 2004. Di Piala Dunia 2010, Bielsa yang pernah menangani Espanyol pada 1998 tersebut meloloskan Cile ke babak 16 besar.
 
"Sebuah tim yang mencapai semifinal di ajang ini bukan klub sembarangan," kata Bielsa kepada AS.
 
"Kami mengganggap Mirandes seperti klub satu kasta. Kami juga harus bekerja keras karena ada dua leg yang harus dimainkan," sahut Herrera kepada Marca.
 
Gelandang 22 tahun itu juga mengingatkan timnya agar mewaspadai Mirandes kala bermain di kandangnya sendiri. Dalam lim kali menjalani home di Copa, Mirandes tidak terkalahkan alias menang empat kali dan sekali seri. Herrera lantas menunjukkan contoh saat Mirandes mengalahkan Espanyol 2-1 di leg kedua semifinal pekan lalu (24/1).
 
Kala itu, gol kemenangan tuan rumah tercipta di menit-menit akhir. "Sekali saja lengah, kami harus membayar mahal," tandas Herrera.

Salah satu pemain Mirandes yang berbahaya adalah Pablo Infante. Penyerang sayap 31 tahun itu merupakan top scorer Copa del Rey dengan tujuh gol. Infante sekaligus top scorer sepanjang masa klub dengan 120 gol. "Kami tahu Bilbao lebih favorit. Boleh dibilang, peluang untuk kedua tim adalah 99 persen milik mereka dan satu persen milik kami," kata Infante merendah kepada harian lokal Deia.
 
"Namun, kami memiliki asa dan antusiasme. Kami juga akan memberikan perlawanan sengit kepada mereka," imbuhnya. (dns/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukses Bertahan di Papan Atas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler