Asah Kemandirian Penyandang Diabetes Tipe 1, CDiC Gelar 3 in 1 Camp

Kamis, 20 Juli 2023 – 21:00 WIB
Changing Diabetes® in Children (CDiC) terus merealisasikan misinya untuk menyediakan perawatan komprehensif bagi anak-anak dan remaja yang hidup dengan diabetes. Foto: dok CDiC

jpnn.com, JAKARTA - Changing Diabetes® in Children (CDiC) terus merealisasikan misinya untuk menyediakan perawatan komprehensif bagi anak-anak dan remaja yang hidup dengan diabetes melitus tipe 1 (DMT1).

Program kemitraan publik-swasta yang melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan Novo Nordisk serta mitra globalnya itu ingin mengatasi tantangan yang dihadapi penyandang DMT1, CDiC dengan menyelenggarakan 3 in 1 Diabetes Camp pada 15-16 Juli di Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA: Khusus Penderita Diabetes, Ini 5 Camilan yang Aman Anda Konsumsi

CDiC Lead untuk Indonesia Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.) menyadari bahwa masih ada keterbatasan dalam pengelolaan DMT1 di Indonesia.

Namun, dia berharap tidak ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes

BACA JUGA: Khusus Penderita Diabetes, Ini 7 Buah Rendah Gula yang Aman Anda Konsumsi

"Oleh karena itu, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien maupun caregiver adalah cara terbaik untuk mencegah komplikasi akut dan kronis," ungkap dr Aman dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/7).

Adapun 3 in 1 Diabetes Camp bukan hanya ditujukan untuk anak-anak dan remaja dengan DMT1, tetapi juga untuk para pendamping dan tenaga kesehatan.

BACA JUGA: Kasus Diabetes Melitus Terhadap Anak Meningkat, Mbak Rerie Tekankan Ini ke Pemerintah

"Untuk mengasah kemandirian dan kemampuan mereka dalam mengelola DMT1 secara komprehensif," katanya.

Selama dua hari acara berlangsung, penyandang dan para caregiver mendapatkan berbagai pengetahuan mengenai hidup dengan DMT1, termasuk strategi untuk mengelola DMT1 secara efektif dalam kehidupan sehari-hari, perencanaan makan, rekomendasi kegiatan fisik, pentingnya dukungan psikososial serta strategi untuk menghadapi stress dari para tenaga kesehatan.

Selain melakukan edukasi mengenai pengelolaan diabetes, Diabetes Camp juga berupaya meningkatkan kemandirian anak-anak penyandang DMT1 dengan memberikan pengetahuan mengenai cara memantau kadar glukosa darah serta keterampilan menyuntik dan menyesuaikan dosis insulin secara mandiri.

Para peserta juga didorong untuk mencatat kondisi mereka di aplikasi PrimaKu, untuk pemantauan kesehatan yang efektif oleh tenaga medis.

Tenaga kesehatan yang mengikuti camp ini tidak hanya memberikan materi dan edukasi serta konsultasi seperti di tempat praktik, tetapi juga terlibat langsung dalam mengelola DMT1 di kehidupan nyata para peserta.

Hal ini memberikan pengalaman yang berbeda dan memungkinkan mereka untuk memahami tantangan sebenarnya dalam mengelola DMT1 secara lebih mendalam.

"Hidup dengan DMT1 tidaklah mudah dan memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis. Pengelolaan DMT1 yang tepat memerlukan pemantauan kadar gula darah secara mandiri dan pemahaman yang komprehensif," bebernya.

Dr. Aman pun menjelaskan Diabetes Camp bertujuan untuk membekali anak-anak dengan DMT1 dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola diabetes mereka secara efektif dalam kehidupan sehari-hari.

"Jadi, mereka dapat mencapai potensi diri sepenuhnya," ungkapnya.

Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes umum terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, terjadi peningkatan jumlah anak dengan diabetes setiap tahunnya.

International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan ada lebih dari 1,2 juta anak dan remaja di seluruh dunia yang hidup dengan diabetes tipe 1, dengan usia di bawah 20 tahun1.

Setiap tahun, sebanyak 108.200 anak dan remaja di bawah usia 15 tahun didiagnosis menderita diabetes tipe 12.

Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, prevalensi DMT1 di Indonesia meningkat tujuh kali lipat, dari 3,88 per 100 juta penduduk pada 2000 menjadi 28,19 per 100 juta penduduk pada 20103.

Karena tingginya angka underdiagnosis(pasien yang tidak terdiagnosis) dan misdiagnosis(pasien dengan hasil diagnosis yang salah), angka pasti prevalensi diabetes tipe 1 pada anak-anak diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan data yang sudah ada.

Indonesia pun bergabung dengan program kemitraan global Changing Diabetes® in Children pada 2021.

Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan dukungan anak-anak dan remaja dengan DMT1 di Indonesia dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian Kesehatan, IDAI, Novo Nordisk, Roche, International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes (ISPAD), World Diabetes Foundation (WDF), dan organisasi pasien.

Dalam setahun terakhir, kemitraan tersebut telah menjalankan berbagai inisiatif kolaboratif untuk meningkatkan akses perawatan diabetes anak dengan DMT1.

Upaya-upaya ini meliputi penyelenggaraan program edukasi pasien yang komprehensif, penguatan kapasitas tenaga medis, memastikan akses terhadap insulin dan perlengkapannya, serta meluncurkan fitur Diabetes Registry & Diary di aplikasi PrimaKu.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler