jpnn.com, SURABAYA - Mengasah keterampilan dengan cara menyenangkan. Itulah yang dilakukan belasan anak difabel dari sekolah Cita Hati Bunda. Kemarin (12/12) bersama komunitas perajin seni olah kain yang bukan batik, Koepoekoe, mereka diajak untuk membuat pola kain shibori.
Pada kegiatan yang dimulai pukul 09.00 itu, anak-anak bermain dan belajar mengasah motorik. Yakni, mencari bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat kain shibori. Dengan riang gembira, anak-anak difabel itu berlarian mencari bahan tersebut. Lalu, mereka membuat pola-pola pada kain.
Menurut Marina Gazali, ketua Koepoekoe, anak-anak tersebut belajar mewarnai kain sejak sebulan lalu di sekolah mereka. "Kami beri pelatihan sebelumnya. Cuma, biar ada suasana lain, kami akhirnya memilih di sini karena suasananya enak," ujar perempuan yang berasal dari Jakarta itu.
Laurencia Ika, ketua Yayasan Cita Hati Bunda, menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bekal untuk anak-anak difabel yang sudah beranjak remaja dalam menatap masa depan. Saat ini sekolah yang terletak di Perumahan Bumi Citra Fajar itu sedang berusaha memasarkan karya anak-anak kepada para desainer. "Sudah ada beberapa yang tertarik," katanya. (day/c6/hud)
BACA JUGA: Rahayu Saraswati Minta Pemerintah Serius Lindungi Difabel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aplikasi Taman pada Seserahan
Redaktur : Tim Redaksi