Asal Zat Kimia Pengusir Demonstran Misterius

Senin, 02 April 2012 – 09:46 WIB
Aksi demonstrasi menolak rencan kenaikan BBM. Demonstran dan wartawan, sempat terkena lemparan zat kimia yang hingga kini masih misterius siapa pelakunya. Foto: Arundono/jpnn

JAKARTA---Demonstrasi menolak kenaikan bbm masih menyisakan korban. Juru kamera Jak TV Ananto Handoyo resmi melapor ke Polda Metro Jaya. Ananto mengalami luka melepuh di sebagian wajah dan bahunya. Dia menduga terkena cairan kimia saat demo Jumat malam berakhir dengan pembubaran.

"Saya hanya merasakan panas, awalnya dikira gas air mata ternyata cairan," katanya usai melapor. Tak hanya Ananto, juru kamera AnTV Hartono juga mengalami kejadian serupa. Dua kontributor kantor berita asing BBC dan Al jazeera juga menjadi korban.

"Saya tidak tahu apakah cairan itu dari polisi atau demonstran, saat itu gelap tahu-tahu sudah terkena," kata Ananto. Dia siap dimintai keterangan sebagai saksi korban dalam penyidikan berikutnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan pihaknya masih mengidentifikasi cairan apa yang mempunyai efek membakar itu. "Ini sejenis zat kimia, seperti asam sulfat (H2SO4) yang bisa membuat melepuh," katanya.

Saat ini 135 yang diamankan terkait demo Jumat malam masih diperiksa. Mereka ditempatkan terpisah dengan 53 mahasiswa yang ditangkap di Salemba karena diduga merusak mobil polisi Kamis malam.

"Yang jelas, di lapangan kita temukan bom molotov yang dipakai, ada juga petasan yang sengaja disiapkan dalam demo itu," ujar perwira alumnus Akpol 1988 ini.

Terpisah, pengacara mahasiswa yang ditangkap di Salemba Bambang Sri Pujo Sukarno Sakti mendesak penyidik melepaskan mereka. "Sebab, saat terjadi pembakaran mereka berada di dalam gedung LBH," katanya.

Hari ini Bambang akan menemui Kapolda untuk mengklarifikasi duduk perkara sebenarnya. "Orangtua mereka sampai shock, ada yang pingsan berkali-kali. Adik-adik ini mahasiswa baik-baik, tidak merusak,polisi salah tangkap," katanya.

Lembaga Indonesia Police Watch mencatat sedikitnya 16 pos polisi, empat mobil patroli dan satu motor polisi dibakar massa selama aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di seluruh wilayah Indonesia. "Ada 523 demonstran yang luka, polisi 210," kata Ketua Presidium IPW Neta Sanusi Pane kemarin.

ktivis asal Medan ini menyebut total yang ditangkap mencapai 750 orang. "Tapi, sebagian besar sudah dilepaskan karena tidak terbukti," katanya.

enulis buku Jangan Bosan Kritik Polisi ini mendesak Kapolri untuk menyempurnakan prosedur tetap (protap) penanganan aksi demonstrasi. "Agar di masa depan tidak ada objek vital atau manusia yang jadi korban," ujarnya.(rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Maskapai Ikut Tender Angkutan Haji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler