jpnn.com - Memasuki usia lansia, ada saja penyakit yang mengintai Anda. Salah satunya adalah asam urat. Asam urat atau yang disebut dengan istilah gout dapat menyebabkan jempol kaki terasa sakit, kaku, dan bengkak. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa hari bahkan berminggu-minggu.
Tak cuma lansia, pada dasarnya seseorang yang memasuki usia 40-50 tahun risiko terkena asam urat pun meningkat. Penyebab peningkatan risiko ini bermacam-macam. Bisa karena pengaruh obat-obatan, makanan dan minuman, kelebihan berat badan dan riwayat dari keluarga.
BACA JUGA: 5 Cara Alami untuk Mengatasi Asam Urat
Seputar asam urat
Seperti pernah dijelaskan dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, asam urat merupakan zat sisa metabolisme tubuh dan makanan yang sebenarnya normal terdapat di dalam darah. Dalam keadaan normal, kelebihan asam urat akan dibuang melalui air seni.
BACA JUGA: 5 Kiat Mudah Menurunkan Kadar Asam Urat
“Akan tetapi, bila terjadi gangguan ginjal, kelebihan asam urat ini tidak dapat dibuang dengan optimal. Begitu pula yang terjadi bila seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi purin. Purin tersebut akan dipecah menjadi asam urat sehingga kadarnya menjadi berlebihan dalam tubuh,” tutur dr. Dyan Mega.
Kelebihan asam urat ini dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk kristal-kristal yang menumpuk di dalam sendi. Lama-kelamaan, terjadi peradangan sendi yang umumnya dikeluhkan dengan sendi kemerahan, bengkak, dan nyeri yang hebat.
Semua sendi di tubuh bisa terdampak asam urat, tapi biasanya yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
Gejala asam urat pada lansia
Dijelaskan dr. Arina Heidyana dari KlikDokter, gejala-gejala asam urat pada lansia sebenarnya tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya.
“Tanda dan gejala gout sering kali muncul mendadak ketika malam hari. Biasanya, gejala sangat terasa selama 12-14 jam. Namun, akan mereda dalam waktu kurang lebih 2 minggu,” jelasnya.
Adapun ciri-ciri asam urat lain yang bisa Anda ketahui adalah:
- Sering merasa nyeri pada sendi-sendi besar, terutama pada bagian kaki. Nyeri sendiri dapat dirasakan pada jari jempol bagian kaki, lutut, tumit bahkan beberapa kali juga dirasakan pada pergelangan tangan. Namun, rasa nyeri lebih sering dirasakan pada bagian ibu jari kaki.
- Selain merasa nyeri pada bagian tubuh tertentu, sendi yang mengalami nyeri juga biasanya akan bengkak dan memerah. Hal ini disebabkan oleh adanya proses peradangan pada sendi-sendi tersebut.
- Pada peradangan ini, akan terjadi penumpukan kristal asam urat yang digempur oleh sel darah putih sebagai pertahanan tubuh.
- Kaku pada sendi-sendi tulang. Adanya penumpukan kristal ini tidak hanya buat sendi jadi nyeri dan bengkak, tapi juga buat sendi jadi lebih kaku dan sulit untuk digerakkan. Akibatnya, akan timbul keterbatasan gerak pada sendi-sendi yang mengalami penumpukan kristal.
- Adanya perubahan pada bentuk sendi Anda. Apabila asam urat tidak segera ditangani atau tidak diobati dengan tepat, maka bukan tidak mungkin sendi Anda mengalami perubahan bentuk.
Apabila Anda memiliki salah satu atau beberapa gejala di atas, lebih baik segera periksakan diri ke dokter. Bila diperlukan, akan dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar asam urat dalam darah.
Jika memang ada peningkatan kadar asam urat, penanganan yang diberikan akan diarahkan untuk meringankan gejala dan mencegah kekambuhan penyakit.
Asam urat memang tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah kekambuhannya. Oleh karena itu, lansia yang menderita asam urat sebaiknya menjaga berat badan tetap ideal, membatasi konsumsi makanan tinggi purin, menghindari konsumsi alkohol, serta rutin berolahraga. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke dokter untuk memantau kadar asam urat Anda.(HNS/RH/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy