ASDP Pacu Pengembangan Kawasan Bakauheni Harbour City

Senin, 12 Agustus 2024 – 10:04 WIB
Pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC), yang menjadi ikon baru pariwisata di Provinsi Lampung. Foto dok ASDP

jpnn.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry terus memperkuat perannya sebagai Agent of Development melalui proyek strategis Bakauheni Harbour City (BHC), yang diharapkan menjadi destinasi pariwisata terintegrasi sekaligus pusat ekonomi baru di sekitar wilayah pelabuhan.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menuturkan Bakauheni Harbour City (BHC) termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan untuk mengembangkan kawasan di Lampung Selatan termasuk Pelabuhan Bakauheni yang menjadi gerbang masuk dari Pulau Jawa ke Sumatera dengan harapan dapat menjadi hub pariwisata maritim unggulan.

BACA JUGA: Jadi Perusahaan Penyeberangan Terbesar, ASDP Siap Jaga Ketahanan Nasional

Pengembangan BHC akan mengintegrasikan sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, yang bertujuan menciptakan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi.

Bahkan, pengembangan kawasan BHC sebagai wisata bahari di tanah air juga akan terkoneksi dengan jalur pariwisata domestik di Pulau Sumatera, khususnya di wilayah Provinsi Lampung.

BACA JUGA: Salonpas Sport 10K Run Bakal Kembali Digelar, Buruan Daftar!

Shelvy menegaskan, proyek ini merupakan inisiatif guna mendukung program Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

"Bakauheni Harbour City atau yang kita kenal sebagai BHC diinisiasi dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata domestik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di Sumatera," ujar Shelvy.

BACA JUGA: KPK Dalami Harga Kapal Milik Perusahaan yang Diakuisisi ASDP

Menurutnya, inisiasi ASDP bersama dengan Pemprov Lampung dan jajaran serta seluruh mitra kerja pendukung dalam pengembangan BHC yang berdampak luas pada kemajuan sektor pariwisata Lampung, tentu dapat terwujud berkat dukungan penuh Pemerintah, khususnya dari Kementerian BUMN.

Diungkapkan Shelvy, pengembangan kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) menjadi salah satu target perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional.

"Kami sangat mengapresiasi dukungan dan kepercayaan yang diberikan Pak Menteri Erick, khususnya dalam proyek BHC ini. ASDP tidak hanya meningkatkan pelayanan dan memastikan kelancaran akses transportasi masyarakat dan angkutan logistik melalui pelayanan kapal ferry di jalur tersibuk Jawa-Sumatera, tetapi juga terus berekspansi dalam pengembangan kawasan yang memajukan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Lampung dan sekitarnya," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungannya mengenai proyek tersebut.

Erick menekankan pentingnya proyek BHC sebagai ekosistem yang berkelanjutan dalam mendukung UMKM dan melestarikan budaya Lampung.

Proyek Bakauheni Harbour City mencakup berbagai fasilitas modern, termasuk pelabuhan penyeberangan, pusat perbelanjaan, kawasan wisata, dan area komersial.

Dengan lokasinya yang strategis di pintu gerbang Sumatra, Bakauheni Harbour City diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui sinergi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, ASDP berkomitmen Kawasan Terintegrasi BHC ini dapat membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat daerah.

Adapun pembangunan kawasan terintegrasi Bakauheni Harbour City terbagi dalam tiga tahap. Pada Tahap I periode jangka waktu 2022-2025, terbagi menjadi Tahap IA untuk masa 2022-2025 dengan luas area pengembangan mencapai 41,9 hektare (ha).

Pada tahap ini, BHC difokuskan pada pembangunan yang menjadi prioritas Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni berupa pengembangan fungsi utama pendukung aktivitas pelabuhan yaitu pembangunan theme park, dan komersial UMKM.

Kemudian, Tahap IB dalam periode waktu 2026-2030 mencakup areal seluas 22,8 ha.

Tahap ini merupakan kelanjutan pengembangan area prioritas PSN dengan fokusnya berupa pengembangan hotel di Distrik 3 dan komersial pendukung.

Untuk Tahap II, periode 2031-2040 seluas 64 ha dengan fokus peningkatan pelayanan Bakauheni Harbour City sebagai kawasan kota mandiri.

Tahap terakhir atau Tahap III periode 2041-2061 dengan luasan 31,2 ha yakni keberlanjutan dan diversifikasi pembangunan.

Total luas lahan yang dibutuhkan untuk tiga tahap pengembangan BHC atau hingga tahun 2061 mencapai 160 ha dengan perkiraan nilai keseluruhan investasi sebesar Rp 4,7 triliun.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Serahkan Bantuan ke RS Santa Elisabeth Batam


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler