jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk membukukan pertumbuhan kredit secara tahunan mencapai 9,8 persen atau senilai Rp 686,2 triliun.
Agresivitas tersebut mendongkrak nilai aset menjadi Rp 1.078,7 triliun atau naik 10,6 persen secara year on year.
BACA JUGA: 5 BUMN Raksasa All Out Dukung Indonesia Open
Untuk laba bersih pada triwulan ketiga, Bank Mandiri mencatatkan angka Rp 15,1 triliun.
Nilai tersebut menunjukkan peningkatan 25,4 persen daripada periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Mandiri Sudah Terbitkan 10 Juta Kartu E-money
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyatakan, keberhasilan menjaga tren positif tersebut didorong komitmen kuat perseroan untuk mengoptimalisasi aset produktif perusahaan secara berkualitas.
Selain itu, pihaknya mendorong kontribusi pendapatan yang bersumber dari jasa perbankan.
BACA JUGA: Tawarkan Kemudahan Transaksi, Citilink Gandeng Bank Mandiri
”Di tengah tren penurunan suku bunga perbankan sebagai respons atas kebijakan regulator dan persaingan yang semakin ketat di industri, kami terus melakukan penajaman implementasi fokus bisnis,” kata Kartika, Selasa (24/10).
Dia menambahkan, pihaknya juga mendorong inisiatif inovasi produk keuangan sesuai kebutuhan nasabah.
Hal itu merupakan solusi strategis dalam menjaga kepercayaan nasabah kepada perseroan.
Kartika menyatakan, kualitas aset yang membaik juga terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL gross).
Yakni, dari 3,81 persen pada September 2016 menjadi 3,75 persen pada September tahun ini.
Begitu juga biaya pencadangan yang secara tahunan turun 23,2 persen pada triwulan ketiga 2017.
Sejalan dengan membaiknya kualitas aset yang dimiliki Bank Mandiri, pendapatan operasional secara tahunan tumbuh 4,1 persen mencapai Rp 57,5 triliun.
Pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan atau fee based income tumbuh signifikan sebesar 18,4 persen menjadi Rp 16,8 triliun pada akhir bulan lalu. (ken/c20/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Penerbitan E-Money, Mandiri Incar Rp 6 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil