jpnn.com - JAKARTA - Karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) nampaknya harus menyiapkan ekstra kesabaran lagi untuk mendapatkan gaji yang sudah hampir delapan bulan belum dibayar oleh perseroan.
Saat ini Merpati sudah tidak mempunyai aset yang bisa digadaikan lagi untuk membayar tunggakan gaji pegawai. Termasuk, aset Merpati Maintenance Facility (MMF) yang ternyata sudah dijaminkan dengan utang-utang Merpati terdahulu.
BACA JUGA: Antam Raih Trophy Mine Environmental Award 2014
"Kita sudah cari jalan, apa yang bisa dijual dari Merpati. Ternyata tidak ada yang bisa dijual lagi. Aset MMF ternyata sudah dijaminkan untuk utang-utang yang dulu. Surat-suratnya sudah di tangan yang memberikan pinjaman itu, sehingga tidak bisa ada lagi dijual," beber Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Kamis (18/9).
Sedangkan, aset Merpati yang nilainya ditaksir bisa mencapai miliaran rupiah dikatakan Dahlan masih ada, yakni pesawat. Hanya saja pesawat tersebut juga bernasib sama karena sudah dijaminkan oleh Merpati.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Batal ke Amerika
"Dugaan saya MMF masih bisa dijual dan saya berharap dari situ, namun sudah dijaminkan untuk utang yang lama. Selama ini akumulasi rugi Rp 7,2 triliun bisa diselesaikan dengan kuasi reorganisasi ternyata tidak bisa," papar dia.
Hal itu diketahui Dahlan dari dasar hukum PT Balai Pustaka yang beberapa tahun lalu mengalami kesulitan keuangan. "Kenapa kita tahu? Karena Balai Pustaka punya masalah kecil Rp 20 miliar yang waktu itu saya putuskan melakukan kuasi. Begitu diteliti dasar hukumnya, maka sejak tahun 2012 tidak bisa lagi kuasi. Merpati terbentur di situ," kata pria asal Magetan ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Absen Rapat Koordinasi Hedging, Ini Alasan Dahlan Iskan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur BI: BUMN tak Perlu Ragu Terapkan Hedging
Redaktur : Tim Redaksi