jpnn.com - Air Susu Ibu (ASI) sangat dibutuhkan bayi karena merupakan asupan nutrisi terbaik dan sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Selain itu, ASI berkualitas juga bisa mencegah beberapa gangguan kesehatan pada bayi. Para ahli juga menyarankan para ibu untuk bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan makanan pendamping (MPASI) hingga 2 tahun.
Dalam rangka Pekan Imunisasi Sedunia, selain kuantitas ASI, para ibu juga harus memperhatikan kualitas ASI yang mereka produksi. Pasalnya, kuantitas ASI saja tak cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan si Kecil. Kualitasnya juga perlu dijaga dengan baik.
BACA JUGA: Jangan Sembarangan Pilih Susu Penambah Berat Badan
Supaya ASI bisa berkualitas
Paling utama untuk mendapatkan ASI berkualitas adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari. Seorang ibu harus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsinya memiliki komponen karbohidrat, protein, lemak, dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral.
"Ibu harus mengonsumsi makanan bergizi. Kalau ibu mengonsumi makanan bergizi, maka otomatis ASI yang dihasilkan juga berkualitas. Nantinya, semua makanan baik yang dimakan ibu, itu akan didapatkan anak juga. Daya tahan tubuh anak pun akan menjadi baik," ujar dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter.
BACA JUGA: Sering Minum Susu Penambah Berat Badan, Amankah bagi Ginjal?
Selain itu, ibu juga perlu memperhatikan asupan tambahan mereka. Biasanya, para ibu harus melengkapi dengan asupan yang mengandung asam lemak esensial seperti AA (Arachidonic acid) dan DHA (Docosahexaenoic acid), yang penting untuk menunjang perkembangan otak dan penglihatan bayi.
Beragam gizi di atas bisa didapatkan dari tipe makanan sepertit telur, minyak ikan, daging, serta sayur dan buah.
Jenis-jenis air susu ibu
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, secara umum, ASI di hari-hari pertama kelahiran – atau biasanya disebut dengan kolostrum – akan tampak bening dan encer. Sementara ASI di hari keempat dan seterusnya akan cenderung berwarna putih kekuningan dan tampak kental.
BACA JUGA: 6 Kiat Mengatasi Kurang Tidur untuk Ibu Baru
Mengenai hal itu, para ibu tak perlu cemas. ASI yang tampak encer bukan berarti tidak berkualitas. Karena ASI itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. ASI awal (foremilk)
Foremilk memiliki kadar laktosa dan protein yang tinggi dan tampak lebih encer. ASI jenis ini biasanya dikeluarkan di masa awal menyusui.
2. ASI akhir (hindmilk)
Hindmilk mengandung lemak dan tinggi kalori. ASI jenis ini dikeluarkan menjelang akhir masa menyusui.
Gangguan kesehatan yang bisa dicegah lewat ASI berkualitas
Kualitas ASI yang dihasilkan sebenarnya bisa ditandai lewat beberapa hal. Paling lazim adalah lewat kenaikan berat badan dan bayi yang tampak kenyang.
"Bayi yang mendapat ASI berkualitas akan mengalami kenaikan berat badan. Secara umum, bayi usia 0–3 bulan akan mengalami kenaikan sebanyak 150–190 gram setiap minggu. Memasuki 4–6 bulan, kenaikan berat badan akan berkisar antara 90–120 gram setiap minggu," kata dr. Sepriani.
"Bayi yang minum ASI berkualitas biasanya akan tampak kenyang dan tertidur setelah sesi menyusui. Meski begitu, bayi yang rewel atau sering nangis bukan berarti karena ASI yang tak berkualitas atau kurang. Bisa saja ia menangis karena sebab lain, seperti popoknya penuh, merasa panas, kolik, atau karena ingin dipeluk dan digendong," tambah dr. Sepri.
Tanda ASI berkualitas juga bisa dilihat dari frekuensi buang air kecil dan intensitas buang air besar bayi. Bayi yang mendapat ASI berkualitas akan buang air kecil hingga 6 kali per hari, sejak ia berusia empat hari. Lalu, ia juga akan buang air besar setiap hari dengan warna feses kuning dan cenderung cair.
Selain itu, tanda ASI berkualitas juga bisa dilihat dari seberapa efektif dalam mencegah bayi mengalami gangguan kesehatan. Biasanya, ASI yang berkualitas akan mencegah bayi terkena masalah infeksi virus dan bakteri.
Berikut adalah deretan gangguan kesehatan yang bisa dicegah lewat ASI berkualitas:
1. Batuk
Batuk sendiri terjadi akibat adanya benda asing yang dapat mengiritasi saluran pernapasan, sehingga menimbulkan respons batuk untuk mengeluarkan benda asing tersebut.
2. Pilek
Pada bayi, gejala pilek yang biasanya dirasakan adalah ingusan dan hidung tersumbat.
3. Diare
Diare pada bayi yang masih menyusui sangat mungkin terjadi dan Anda tak perlu panik. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah ancaman diare, yakni dehidrasi. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan bayi Anda.
Itulah deretan gangguan kesehatan pada bayi yang bisa dicegah lewat produksi ASI berkualitas. Menyambut Pekan ASI Sedunia, kesadaran untuk memberikan ASI berkualitas harus menjadi perhatian bagi para orang tua. Suami juga perlu turut membantu istri menyediakan ASI berkualitas dengan memenuhi asupan bergizi bagi keluarga.(MS/RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Langkah Pertama saat Membeli Susu, Kenali Dulu Jenisnya
Redaktur & Reporter : Yessy