jpnn.com, JAKARTA - Asia School of Business (ASB) bekerja sama dengan MIT Sloan School of Management melihat potensi dan tantangan yang besar untuk menghadapi pertumbuhan dan transformasi bisnis di Asia Tenggara.
ASB pun siap memberikan kesempatan kepada para profesional asal Indonesia untuk menjadi calon pemimpin bisnis masa depan di Asia Tenggara.
BACA JUGA: Danone dan Kampus Bisnis Umar Usman Buka Kesempatan 300 UMKM Ikut Damping 2023
CEO, Presiden, dan Dekan ASB Sanjay Sarma menyatakan di era di mana kebutuhan Indonesia akan pemimpin bisnis yang berkualitas makin mendesak, maka program MBA (Master of Business Administration) ASB menawarkan perpaduan langka antara pembelajaran teoretis dan praktis.
Sanjay menjelaskan program MBA ini memiliki durasi selama 12 bulan.
BACA JUGA: Cetak Muslimpreneur, Program Kampus Bisnis Umar Usman Layak DiperhitungkanÂ
Program ini, kata dia, merupakan satu-satunya di kawasan ini yang menggabungkan pembelajaran akademis yang ketat dengan pengalaman langsung dalam action learning di seluruh Asia.
Menurut Sanjay, program itu sejalan dengan momen penting Indonesia, di mana terjadinya peningkatan permintaan terhadap pemimpin bisnis yang terampil dan terus berkembang.
Sanjay melihat saat ini para pengusaha lokal semakin menghargai nilai pendidikan manajemen tingkat lanjut.
“Diperkirakan 80 persen perusahaan di Indonesia yang kini mendukung karyawan mereka untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi lulusan MBA, hal ini menjadi keuntungan besar karena gaji rata-rata setelah lulus MBA di Indonesia dilaporkan meningkat sebesar 25-40 persen, salah satu yang tertinggi di kawasan ini,” tuturnya.
Sanjay memahami adanya peningkatan permintaan regional untuk keterampilan dalam mengelola bisnis ini. Sebagai contoh, kata dia, pada 2024, rata-rata kenaikan gaji di Indonesia mencapai 6,5 persen dengan kenaikan serupa diperkirakan akan terjadi pada 2025, didorong oleh kekurangan talenta dan tekanan inflasi.
“Hal ini menempatkan lulusan MBA dalam posisi yang unggul untuk memanfaatkan tren tersebut, terutama di bidang-bidang dengan pertumbuhan tinggi seperti teknologi, keuangan, dan manajemen,” ujarnya.
Sanjay mengatakan dengan desain praktis dari program maka memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dengan tantangan bisnis yang berlangsung di berbagai pasar serta memberikan landasan kuat untuk kepemimpinan yang efektif.
Adapun program kurikulum yang diberikan, kata dia, mencakup program imersif di MIT Sloan, serta proyek Action Learning di seluruh Asia Tenggara, yang memberikan beragam pengalaman yang jarang ditemui di program MBA tradisional.
Untuk biaya program MBA ASB ini dipatok sekitar USD 35 ribu yang mencakup semua materi kuliah, akomodasi selama program Imersi di MIT, serta biaya perjalanan untuk proyek Action Learning di luar Malaysia.
“Pendekatan komprehensif ini memastikan siswa mendapatkan dukungan penuh selama tahun studi yang intensif,” ujarnya.
Lebih jauh ASB menawarkan ekstensi MBA+, yang memungkinkan siswa untuk melanjutkan satu semester tambahan atau bahkan meraih gelar Master of Science in Management Studies di MIT Sloan.
"Opsi ekstensi ini ditujukan bagi mereka yang ingin memperdalam keahlian di bidang bisnis tertentu, meningkatkan jalur karir, dan mempersiapkan diri untuk peran kepemimpinan,” kata Sanjay.
Salah satu lulusan ASB Ivan Ramdhani, dari Jakarta, mengatakan dia mendapatkan kesempatan belajar MBA di ASB ini sangat transformatif.
Kombinasi antara mata kuliah yang intensif, proyek Action Learning praktis, dan imersi di MIT Sloan memberikannya wawasan yang komprehensif tentang praktik bisnis global dan regional.
“Pengalaman holistik ini tidak hanya memperluas perspektif saya, tetapi juga berperan penting dalam membangun peran kepemimpinan saya saat ini," kata Ivan.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul