Cetak Muslimpreneur, Program Kampus Bisnis Umar Usman Layak Diperhitungkan 

Senin, 28 November 2022 – 20:49 WIB
Program keren Kampus Bisnis Umar Usman mencetak muslimpreneur layak diperhitungkan. Foto dok. Kampus Bisnis Umar Usman

jpnn.com, JAKARTA - Setelah 10 tahun berkiprah, Kampus Bisnis Umar Usman telah memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (Kuliah satu tahun menjadi pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif.

Ippho Santosa sebagai inisiator Kampus Umar Usman menyampaikan capaian tersebut masih jauh dari kesempurnaan. Namun, mereka berjuang sungguh-sungguh di sini menghadirkan pengusaha muslim.

BACA JUGA: Dorong Industri Halal, Erick Thohir: Muslimpreneur Indonesia Harus Siap Mendunia

"Kami cek di mana-mana, angka muslim yang menjadi pengusaha itu sedikit, padahal di Indonesia adalah mayoritas," kata Ippho Santosa dalam keterangannya, Senin (28/11).

Dia melanjutkan kalau berbicara proporsional, seharusnya pengusaha di Indonesia itu mayoritas adalah muslim. Dalam satu dekade ini pun, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta didik. 

BACA JUGA: Wamenag Zainut: Warga Kampus Harus Dibebaskan dari Polarisasi & Kubu-kubuan

"Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan komprehensif untuk menjadi muslimpreneur," ujarnya.

Lily Zulaeha, Direktur Kampus Bisnis Umar Usman mengungkapkan Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Saat itu jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak daripada usia nonproduktif. 

BACA JUGA: Gandeng UGM, Pupuk Kaltim Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Lily Zulaeha menambahkan Umar Usman sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berfokus untuk melahirkan pengusaha berkarakter, mengambil peran sebagai wadah bagi para pemuda untuk berproses menjadi seorang pengusaha. 

"Hal ini kami lakukan untuk mempersiapkan para pemuda agar lebih siap menghadapi persaingan di masa mendatang," terangnya.

Sebagaimana diketahui juga, saat ini telah terjadi kekhawatiran terhadap resesi ekonomi secara global yang berdampak pada Indonesia.

Hal ini selaras dengan masih berlanjutnya inflasi yang memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral secara agresif.

Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi, perekonomian global akan masuk jurang resesi pada 2023. Salah satu upaya untuk bertahan dari ancaman resesi ini adalah dengan menjadi pengusaha. 

Merujuk kepada salah satu hadits Nabi Muhammad SAW bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui perniagaan (perdagangan).

Data Kementerian Perindustrian pada 2021 menyebutkan selama satu dekade perjuangan melahirkan muslimpreneur pengusaha di Indonesia mencapai 3,55% atau sekitar 9,7 juta jiwa dari total populasi penduduk tanah air yang berjumlah 273 juta orang.

Jumlah itu sudah melebihi angka minimal pengusaha di negara berkembang, sebagaimana mengacu pada penelitian Mc. Celland, Harvard University, sebuah negara akan mencapai tingkat kemakmuran jika minimal 2% jumlah penduduknya merupakan entrepreneur. 

Namun, jika melihat pertumbuhan pengusaha di berbagai negara Asia, seperti Singapura (8,7%), Jepang (10%), dan Malaysia (6%), tentu Indonesia masih terbilang cukup jauh tertinggal.

Data Kemendagri pada 2021 menyebutkan penduduk muslim Indonesia saat ini tercatat sebanyak 237 juta jiwa atau setara dengan 86,9%. Namun, 10 pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia hanya satu yang muslim. 

Nah, Kampus Bisnis Umar Usman sebagai penyelenggara pendidikan profesional yang fokus melahirkan pengusaha muslim (muslimpreneur) mengambil peran penting untuk turut serta memecahkan problematika tersebut. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler